JAKARTA, NP – Keselamatan navigasi dalam sebuah pelayaran merupakan hal utama dalam menjamin keberhasilan suatu operasi yang dilaksanakan KRI. Untuk memasuki sebuah pelabuhan, umumnya KRI harus melintasi alur pelayaran yang didalamnya terdapat rambu-rambu untuk menuntun pergerakan kapal termasuk rambu-rambu yang menunjukkan adanya bahaya navigasi yang harus dihindari. Saat melintasi alur pelayaran menuju pelabuhan atau dermaga, sesuai standar operasional prosedur KRI akan melaksanakan peran pemanduan. Komandan KRI, Kepala Departemen Operasi dan seluruh Perwira korps Pelaut berada di anjungan.
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit saat melintasi alur laut, Staf Operasi Satuan Lintas Laut Militer 1 melaksanakan latihan dengan materi peran pemanduan dan drill, Kamis (24/2). Kegiatan latihan yang diikuti seluruh KRI yang saat itu sandar di Dermaga Mako Kolinlamil dikendalikan oleh KRI Mentawai-959 sebagai penanggung jawab latihan atau Officer Conducting Serial. Latihan peran pemanduan dan drill ini bertujuan untuk melatih dan memelihara pengetahuan prajurit dalam mempersiapkan dan mengawaki pos tempur pada saat kapal perang melintasi alur pelayaran baik menuju atau keluar pelabuhan.
Komandan Satlinlamil 1 Kolonel Laut (P) Tarus Rostiyadi menyampaikan bahwa peran pemanduan merupakan kegiatan bernavigasi yang didalamnya perlu kewaspadaan tinggi agar navigasi kapal dapat dilaksanakan dengan aman, lancar dan selamat serta tidak mengganggu kapal-kapal lain yang sedang berlayar di sekitarnya dengan memberikan informasi tentang keadaan perairan setempat dan koordinasi melekat dengan kapal-kapal yang berpapasan.
“Tentunya proses ini dibutuhkan latihan dan drill, karena dalam proses pemanduan terdapat peran-peran yang harus diperhatikan dan sangat penting diketahui dan dikuasai seluruh prajurit KRI karena hal tersebut sangat menentukan keselamatan kapal-kapal yang melintasi alur pelayaran yang akan keluar atau memasuki pelabuhan.” ujar Dansatlinlamil 1
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma menyampaikan bahwa peran pemanduan adalah tahapan kegiatan pelayaran KRI yang pasti dilewati. Mengingat pentingnya kegiatan tersebut karena menyangkut keselamatan personel dan materiil, Panglima Kolinlamil menginstruksikan seluruh prajurit pengawak KRI untuk memahami dan menguasai prosedur peran pemanduan. Sesuai instruksi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono dalam suatu kegiatan latihan dan operasi keselamatan personel dan materiil harus diutamakan, zero accident.
“Dalam sebuah peran pemanduan, prajurit KRI harus lebih waspada apalagi bila KRI belum pernah melintasi alur pelayaran tersebut. Koordinasi melekat sangat dibutuhkan baik intern KRI itu sendiri maupun dengan kapal-kapal lain di sekitarnya. Keselamatan bernavigasi adalah tanggung jawab bersama.” tandas Panglima Kolinlamil. (Dispen Kolinlamil)
Be First to Comment