BANDA ACEH, NP- Memulai debutnya di Pulau Sumatera, Pengurus Pusat Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia (PP FKMTHI) periode 2024-2026, menggelar sosialisasi dan pembekalan kepada civitas akademika Ilmu Al Quran dan Tafsir Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UIN Ar-Raniry/UINAR) Banda Aceh dan mahasiswa baru Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Quran dan Tafsir UINAR.
Bertempat di Aula Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Rabu (28/8/2024), FKMTHI berbagi ilmu dengan civitas akademika UINAR dan memberikan pembekalan ilmu tafsir dan hadis kepada mahasiswa baru di kampus yang berlokasi di ujung wilayah bagian barat nusantara itu.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir UINAR, Zulihafnani, S.Th, MA didampingi Wakil Ketua Umum PP FKMTHI Fadhal Al Khalidi.
Selanjutnya, kegiatan di masa orientasi bagi mahasiswa baru UINAR ini diisi dengan Dialog Interaktif berkaitan dengan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Dua narasumber dihadirkan dalam PBAK yaitu Ahmad Nurul Hadi selaku Dosen Ilmu Al-Quran dan Tafsir UINAR, serta Zuhari Alvinda Haris selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMP IAT) UINAR.
Ketua Panitia Pelaksana Riski Muperala dalam laporannya menjelaskan kegiatan sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahahan dan wawasan lebih kepada para mahasiswa baru dalam bentuk sejarah, keilmuan dan memberi pemahaman lebih jauh kepada mahasiswa baru UINAR tentang FKMTHI.
“Kegiatan Sosialisasi diikuti oleh 150 mahasiswa Baru Ilmu Al-Quran dan Tafsir UINAR yang dipusatkan di Aula Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINAR,” sebut Riski.
Aceh Garda Terdepan
Wakil Ketua Umum PP FKMTHI Fadhal Al Khalidi dalam sambutannya menekankan sekaligus mengajak seluruh civitas akademika, terutama kepada mahasiswa baru UINAR untuk sama-sama memasyarakatkan Al Quran dan Hadis.
Fadhal mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru Ilmu Al-Quran dan Tafsir UINAR Tahun 2024, serta mengajak agar kedepan dapat memahami keilmuan tafsir maupun hadis secara menyeluruh.
“Dalam konteks keilmuan tafsir hadis, Aceh harus menjadi garda terdepan dalam penegakan dan percontohan syariat. Dan ini semua berkat empat keistimewaan Aceh yang dua diantaranya ialah syariat dan pendidikan,” terang Fadhal yang juga mahasiswa UINAR.
Di tempat sama, Ketua Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir UINAR Zulihafnani, MA menjelaskan PBAK merupakan wujud aplikasi Tri Darma Perguruan Tinggi. Bentuk pelaksanaannya berupa pengenalan Budaya Akademik yang tujuannya memberikan pemahaman lebih kepada mahasiswa baru.
Sementara itu, Ketua HMP IAT UINAR Zuhari Alvinda Haris berharap dengan PBAK mahasiswa baru akan semakin lebih luas wawasannya. Sehingga selepas pembekalan di PBAK ini, para mahasiswa yang masih dalam masa orientasi dapat lebih melek terhadap keilmuan tafsir dan hadis.
“Hari ini mahasiswa kita harus melek terhadap keilmuan dalam segi pengembangan tafsir dan hadis. Untuk itu, HMP adalah wadah yang tepat untuk mengembangkannya,” ucap Zuhari dalam sambutannya yang berapi-api.(har)
Be First to Comment