Press "Enter" to skip to content

Kementan Tegaskan Komitmen Jaga Keseimbangan Ekosistem Perunggasan

Social Media Share

Dirjen PKH, Agung Suganda, dorong pelaku usaha besar berperan jaga stabilitas pasokan dan harga.(Ist)

JAKARTA, NP – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya menjaga keseimbangan ekosistem perunggasan nasional agar tetap sehat, berkeadilan, dan berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Perunggasan yang digelar di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Rapat dihadiri oleh pelaku industri unggas, mulai dari asosiasi peternak, perusahaan pembibit, hingga pelaku usaha perunggasan. Forum ini membahas berbagai isu strategis, seperti pasokan day-old-chick (DOC), stabilitas harga ayam hidup (livebird), dan penguatan daya saing di tengah tekanan global.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, menegaskan bahwa Kementan berpihak pada kepentingan nasional dengan memberi perhatian utama kepada peternak mandiri.

“Pemerintah menempatkan kepentingan yang lebih besar di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Fokus kami adalah menjaga keseimbangan ekosistem perunggasan, dengan perhatian utama pada peternak rakyat,” ujar Agung.

Namun demikian, kata Agung, pelaku usaha besar tetap didorong untuk berperan dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan prinsip bahwa “yang besar harus membantu yang kecil”.

Agung juga menyampaikan pentingnya komunikasi dan transparansi antar pelaku usaha. Ia menyatakan pemerintah membuka ruang dialog seluas-luasnya untuk menyerap aspirasi dan merumuskan kebijakan yang adil.

“Setiap kebijakan kami dasarkan pada kondisi nyata di lapangan. Tidak ada keberpihakan pada pihak tertentu,” tegasnya.

Terkait stabilitas harga, pemerintah dan pelaku usaha sepakat untuk menahan kenaikan harga DOC dan ayam hidup agar tidak memicu inflasi. Distribusi DOC juga akan dijaga agar merata dan sesuai mekanisme bisnis yang sehat.

“Kita harus kompak menjaga kepentingan nasional. Jangan sampai ada pihak yang mengambil untung sepihak dan merugikan peternak kecil,” imbuh Agung.

Dalam kesempatan itu, Ketua IV Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Asrokh Nawawi, menyatakan komitmen perusahaan pembibit untuk menjaga harga DOC tetap stabil dan memenuhi kebutuhan seluruh peternak secara merata.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Sugeng, mengapresiasi langkah Kementan yang membuka ruang dialog terbuka. Ia berharap hasil kesepakatan segera diimplementasikan agar peternak bisa memperoleh DOC dengan harga wajar.

Menutup pertemuan, Agung menegaskan pemerintah akan terus menjaga keseimbangan industri perunggasan dengan mendorong kolaborasi antara usaha besar dan peternak kecil.

“Yang besar harus tetap maju, yang kecil harus hidup dan naik kelas. Itulah esensi keadilan dalam perunggasan nasional,” pungkasnya.(red)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *