JAKARTA, NP – Belajar dari insiden yang pernah terjadi pada alutsista TNI AL membuat prajurit Komando Lintas Laut Militer untuk lebih waspada agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Upaya tersebut dilakukan prajurit KRI Teluk Calang-524 yang saat ini sedang menjalankan penugasan operasi dukungan angkutan laut militer pergeseran personel dan materiil Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL dengan melaksanakan berbagai latihan peran ketika pelayaran atau lintas laut.
Saat melintas di perairan Selat Malaka, KRI Teluk Calang-524 mengadakan latihan peran kebakaran sampai pada latihan peran peninggalan yang juga turut melibatkan prajurit TNI AD yang on board KRI, Minggu (17/9). Dalam latihan tersebut sebelumnya disampaikan materi singkat tentang standar operasional prosedur sejumlah peran yang ada di KRI, pengenalan alat keselamatan kapal dan pembagian life raft atau sekoci penolong kepada prajurit Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata.
Prajurit KRI maupun prajurit Yonkav 6/Naga Karimata dengan penuh semangat menjalankan latihan ini. Mereka saling bahu membahu mengangkat barang-barang yang harus diselamatkan bilamana KRI tidak dapat diselamatkan bilamana terjadi musibah baik kebakaran ataupun kebocoran. Bagi pasukan TNI AD tentunya menjadi pengalaman baru saat mereka dihadapkan pada situasi darurat namun harus tetap berfikir cepat dan tepat. Latihan tersebut juga menjadi sarana yang efektif untuk menjalin soliditas prajurit TNI dari dua matra yang berbeda.
Komandan KRI Teluk Calang-524 Letkol Laut (P) Yanuar Rizky Widjaja mengatakan bahwa kegiatan latihan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Panglima Kolinlamil Laksda TNI Edwin, S.H., M.Han., M.H. agar unsur KRI tetap melaksanakan pembinaan profesionalisme prajurit saat lintas laut dengan tetap mengedepankan keamanan dan keselamatan. Lebih lanjut Letkol Yanuar menambahkan bahwa pembinaan prajurit di saat lintas laut harus selalu dilatihkan guna membiasakan prajurit untuk tetap ‘aware’ dengan segala situasi yang terjadi. Hal tersebut sejalan dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr Opsla dimana prajurit TNI AL dimanapun berada selalu tingkatkan kesiapan operasional, baik alutsista maupun satuan-satuan operasi diikuti dengan peningkatan kemampuan (capability) dalam menjawab panggilan tugas yang saat ini selalu berkembang secara dinamis. (Dispen Kolinlamil)
Be First to Comment