Resmikan CQSE, Unhan RI Tegaskan Pentingnya Kedaulatan Siber Nasional
By redaksi on 05/05/2025
Social Media Share
Seminar internasional dibuka langsung oleh Rektor Unhan RI Letjen TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D.(tengah), menghadirkan narasumber dari tiga pilar utama pengembangan teknologi kuantum.(Ist)
BOGOR, NP – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) Letjen TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D. meresmikan Center for Quantum Security Ecosystem (CQSE) pada acara International Seminar bertajuk “Quantum Security for National Cyber Defense” di Bogor, Senin (5/5/2025).
Acara tersebut menjadi momentum strategis dalam memperkuat ketahanan siber nasional menghadapi ancaman era komputasi kuantum.
Seminar internasional yang dibuka langsung oleh Rektor Unhan RI, itu sekaligus menegaskan pentingnya penguasaan teknologi kuantum untuk mempertahankan kedaulatan digital Indonesia.
Menurut Jonni, ancaman siber berbasis kuantum bukan spekulasi masa depan, tapi realitas yang perlu direspons sekarang juga. Kolaborasi Akademisi, Pemerintah, dan Industri.
Rektor Unhan RI menerima penjelasan tentang peralatan Quantum Security dari Dekan FTTP Unhan RI Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng.(Ist)
Acara seminar internasional ini menghadirkan narasumber dari tiga pilar utama pengembangan teknologi kuantum, antara lain:
• Prof. Okyeon Yi (Kookmin University, Korea Selatan) menjelaskan ancaman algoritma kuantum terhadap sistem kriptografi lama seperti RSA dan ECC, serta pentingnya Quantum Key Distribution (QKD) dan Post-Quantum Cryptography (PQC).
• Junghyun “Francis” Baik (EYL Inc.) memaparkan bagaimana Korea Selatan membangun ekosistem industri komunikasi kuantum melalui kemitraan lintas sektor dan pendekatan nasional.
• Marsma TNI Prof. Rudy A.G. Gultom (Universitas Nurtanio Bandung) menyoroti pentingnya integrasi riset, kebijakan, dan industri untuk mendorong hilirisasi teknologi keamanan kuantum dalam negeri.
Peta Jalan Nasional Quantum Security 2025–2030. Dalam forum ini, Unhan RI juga mengumumkan agenda strategis pembangunan sistem keamanan kuantum nasional, yang meliputi:
• 2025–2027: Pembentukan pusat riset bersama BRIN, BSSN, dan TNI; pembangunan testbed Quantum VPN untuk komunikasi pemerintah dan militer.
• 2027–2030: Implementasi standar PQC dan QKD di jaringan strategis nasional serta pembentukan pusat operasional Quantum Security Operation Center (Q-SOC).
Dukungan Lembaga dan Mitra Internasional
Kegiatan ini didukung penuh oleh berbagai lembaga strategis, termasuk BSSN, BRIN, Universitas Nurtanio Bandung, Pemerintah Korea Selatan, Kookmin University, EYL Inc., dan Axgate. Peserta seminar terdiri dari perwakilan Kementerian Pertahanan, Kominfo, BIN, BAIS, Telkom, PERURI, akademisi, serta pelaku industri pertahanan dan keamanan siber.
“Keamanan kuantum bukan semata soal teknologi, melainkan menyangkut kedaulatan dan kepercayaan publik. Kita perlu kolaborasi lintas sektor dan lintas negara untuk menjawab tantangan global ini,” ujar Marsma Rudy Gultom.
Rektor Unhan RI menerima penjelasan dari Direktur Utama PT. Tams Global, Tohang. PT. Tams Global adalah koordinator hibah peralatan Quantum Security dari Kookmin University, EYL Inc., AXGATE Republic of Korea.(Ist)
Menuju Indonesia Berdaulat Digital
Dengan berdirinya CQSE, Unhan RI mempertegas komitmennya untuk menjadi pusat unggulan keamanan siber kuantum di Asia Tenggara. Diharapkan, langkah ini mendorong kolaborasi jangka panjang dalam riset, pertukaran teknologi, dan pengembangan SDM pertahanan berbasis quantum.
“Hari ini, 5 Mei 2025 pukul 08.55 WIB, Center for Quantum Security Ecosystem di Unhan RI dinyatakan resmi. Ini adalah langkah awal menuju Indonesia yang berdaulat di dunia siber kuantum,” tegas Rektor Unhan RI.(red)
Be First to Comment