JAKARTA, NP – Sebagai upaya mengantisipasi terjadinya banjir rob, prajurit Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) bersama Pemerintah Kota Jakarta Utara melakukan kegiatan karya bakti normalisasi sepanjang jalan RE Martadinata, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (17/11).
Kegiatan ini bertemakan “Melalui Karya Bakti TNI, Kolinlamil dan Pemda Bersama Komponen Bangsa Lainnya Melaksanakan Mitigasi Bencana Banjir Rob di wilayah Jakarta Utara Guna Mewujudkan Kemanunggalan TNI – Rakyat Dalam Rangka Mengatasi Kesulitan Masyarakat”.
Karya Bhakti yang digagas Kolinlamil ini bertujuan mewujudkan kemanunggalan TNI – Rakyat untuk membantu kesulitan masyarakat. Sedangkan sasarannya agar lingkungan masyarakat terhindar dari bencana banjir akibat rob, terbantunya pemerintah Kota Jakarta Utara dalam percepatan pembangunan, terbinanya kondisi sosial masyarakat yang kondusif dan terwujudnya ketahanan Negara dalam bidang ipoleksosbud hankam.
Sesaat sebelum bergerak menuju area kegiatan, Asisten Potensi Maritim Panglima Kolinlamil selaku ketua pelaksana kegiatan Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara menyampaikan, bahwa tingginya curah hujan yang terjadi saat ini berpotensi terhadap terjadinya banjir karena aliran selokan dan sungai yang kurang lancar akibat gundukan bambu dan sampah yang tertahan oleh pondasi jembatan.
“Hari ini kita menormalisasi saluran air agar bisa sesuai dengan fungsinya. Selain itu, karya bakti ini juga bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang bersih ditengah-tengah masyarakat sehingga menghadapi musim hujan diupayakan dalam keadaan bersih sehingga apabila terjadi banjir tidak akan berlangsung lama atau cepat surut,” ujar dia.
Dikutip dari kanal kebencanaan Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), banjir rob adalah pola fluktuasi muka air laut yang dipengaruhi oleh gaya tarik benda-benda angkasa, terutama oleh bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi.
Banjir rob atau banjir pasang surut air laut ini sering terjadi di wilayah yang tidak jauh dari pesisir pantai.
Penyebab pasti banjir rob tak lain karena kenaikan muka air laut oleh pasang surut air laut. Namun, banjir rob juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor eksternal, misalnya dorongan air yang tinggi, angin, atau swell (gelombang yang bergerak dengan jarak sangat jauh meninggalkan daerah pembangkitnya), badai di laut dan pencairan es kutub yang dipicu oleh pemanasan global.
Selain faktor dari aktivitas manusia juga dapat memicu terjadinya banjir rob.
Misalnya pemompaan air tanah yang berlebihan, pengerukan alur pelayaran, hingga reklamasi pantai.
Eksploitasi lahan pesisir oleh manusia dapat menyebabkan penurunan muka air tanah sehingga memicu amblesnya permukaan tanah dan intrusi air laut.
Sedangkan dampak yang diakibat banjir rob multi efek meliputi berbagai aspek kehidupan seperti mengubah fisik lingkungan, penurunan kualitas lingkungan, dan kerugian ekonomi.
Banjir rob berdasarkan data dari Pushidrosal TNI AL pada akhir bulan November dan selama bulan Desember akan terus berlansung dengan puncaknya sampai naik 110 cm dari permukaan laut, hal ini juga bisa menyebabkan terganggunya lalu lintas di beberapa titik yang tergenang air bahkan kerusakan jalan.
Selain materi dan lingkungan, dampak bagi masyarakat juga bisa dirasakan secara fisik. Mulai dari potensi penularan penyakit hingga fisik yang terkuras karena harus membersihkan rumah dari sapuan banjir rob.
Kepala Staf Kolinlamil Laksma TNI Retiono Kunto H yang turun dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa Kolinlamil TNI AL sebagai bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berada di wilayah pesisir, akan selalu hadir untuk dapat menjadi contoh dan pelopor bagi masyarakat disekitarnya.
Selain itu, Giat ini juga mengedukasi masyarakat antisipasi banjir Rob sehingga dpt lebih siap memitigasinya bila terkadi sehingga kerusakan tidak berat, pihaknya akan berupaya untuk mendukung dan membantu setiap program yang dicanangkan oleh pemerintah Kota Jakarta Utara, sehingga terwujud sinergi dengan seluruh unsur dan elemen yang ada diwilayah Jakarta Utara.
Dalam karya bhakti TNI ini diikuti oleh 250 personel dari Kolinlamil, Pemda Jakarta Utara, Yonmarhanlan Lantamal III dan mahasiswa STIMAR AMI. (Dispen Kolinlamil)
Be First to Comment