Keilmuan TCM (Traditional Chinese Medicine) bisa didalami di perguruan tinggi.(Ist)
JAKARTA, NP – Tenaga penyehat tradisional akan mendukung program pemerintah dalam upaya menciptakan manusia yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan, terutama pada tahap awal, mengatur kegiatan pendataan. Selama ini organisasi yang aktif pada kegiatan tersebut, yakni Perkumpulan Penyehat Tradisional Indonesia atau disingkat PPTI.
“Kami mendata para tenaga penyehat per puskesmas di setiap Kabupaten atau Kota di seluruh Indonesia baik yang berizin atau belum . Yang punya data terapis, adanya di puskesmas,” kata Ado Sadroi, Ketua Umum PPTI di Jakarta, Sabtu (1/3/2025).
Selama ini, PPTI berupaya membangun kolaborasi dan saling mendukung dengan pemerintah, terutama kantor dinas Kesehatan setempat. Tapi hal ini agak sulit, sehingga PPTI cenderung membangun kolaborasi dengan Lembaga ELPIKHI yang telah memiliki perizinan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan dibuktikan legalitas NPSN, PPTI juga ikut mendata para anggotanya di berbagai puskesmas tingkat pemerintah provinsi.
“Kalau pada kabupaten, sifatnya hanya operator. Kami akan sowan, bersilaturahmi dengan dinas kesehatan di seluruh Indoensia. Dari situ, kita melihat antusiasme masyarakat terhadap pengobatan tradisional,” kata Ado yang akrab disapa Sinshe.
Menurut dia, kondisi perizinan tenaga penyehat tradisional di Indonesia berbeda dengan di China. Kalau di China, masyarakat bukan meminta izin dari kantor dinas kesehatan. Sebaliknya, dinas kesehatan setempat di China yang memberi perizinan. Sehingga upaya menciptakan manusia sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan lebih nyata dan solid. Sementara di Indonesia, regulasi terutama izin praktik di Indonesia sangat ketat. “Karena saya mandalami belajar keilmuan TCM (Traditional Chinese Medicine) di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta, Banyak tenaga pengobatan tradisional dengan gelar Sinshe atau Thabib , bukan gelar akademis. Sama seperti orang naik haji, dipanggil Pak/Ibu Haji, atau lulusan pesantren disebut pak Ustadz. Ahli kesehatan, ketika mereka lebih intens mendalami TCM, dengan mengikuti Pendidikan di Lembaga ELPIKHI selama 1 – 2 tahun, kami layaknya disebut sinshe,”tutup Ado Sadroi.(Liu)
Be First to Comment