DEMAK, NP – Mekanisasi pertanian menjadi hal utama dalam upaya mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Sejak mengkomandoi Kementerian Pertanian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tancap gas mensukseskan program tersebut, salah satunya dengan penyediaan dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) pascapanen untuk peningkatan produksi komoditas tanaman pangan.
Kabupaten Demak, salah satu penerima manfaat, dalam 5 tahun terakhir telah menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian. Tercatat sebanyak 480 unit traktor, 94 unit combine harvester, 385 unit pompa air dan 107 unit rice transplanter telah diterima oleh kelompok tani Demak.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Demak, Wibowo saat diwawancara di kantor pada hari Selasa (22/12) menyebutkan peningkatan pemanfaatan alsintan di wilayahnya didukung dengan pengembangan organisasi Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). “Kami lakukan sosialisasi dan pembinaan UPJA, salah satu UPJA yang sangat menonjol disini adalah UPJA Karya Bersama.
Bahkan, menurut Wibowo, UPJA Karya Bersama menyabet predikat UPJA Berprestasi ke-III tingkat nasional tahun 2018 lalu. Prestasi dan kemampuan UPJA mengelola alsintan bantuan Pemerintah ini menjadikan UPJA Karya Bersama sebagai rujukan UPJA percontohan. UPJA yang telah berbadan hukum di tahun 2015 tersebut, kini sering mendapatkan kunjungan dari bebagai daerah untuk menjadikan rujukan model UPJA yang berhasil mengelola usahanya. “Kami terus mendorong supaya UPJA ini bisa memberikan contoh bagi kemajuan yang lain, terima kasih tentun ya kami atas bantuan dari Kementan dan dukungan penuh selama ini,” ujar Wibowo.
Muhson, Ketua UPJA Karya Bersama menyebut salah satu layanan unggulan Karya Bersama saat ini adalah pelayanan jasa rice transplanter. “Dengan mesin tanam padi sebanyak 3 unit yang kami miliki, alhamdulillah berhasil mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam,”ujar Muhson.
Tanpa harus menutup mata pencaharian regu tanam yang telah ada, anggota regu tanam yang kebanyakan perempuan itu, dilatih untuk membuat persemaian dalam seedling tray. Upah yang mereka dapat tidak jauh beda dari upah regu tanam. “Hal ini malah menjadikan lebih efisien, mereka kita latih, dan tanam pun sekarang jadi lebh mudah,”sebutnya.
UPJA yang terletak di Desa Megonten, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak ini pernah mendapatkan bantuan 1 unit combine harvester pada tahun 2012. Pemanfaatan mesin panen padi tersebut dilakukan secara optimal. Dari pendapatan pemanfaatan harvester, UPJA Karya Bersama mampu membeli 1 unit truk pengangkut alsintan, peralatan bengkel, membangun gudang penyimpanan alsintan. UPJA juga mampu menambah inventaris alsintan lebih dari 25 unit yang terdiri dari alsintan pengolahan lahan, budidaya, panen dan pasca panen. Total aset UPJA Karya Bersama sampai dengan saat ini tercatat senilai Rp 1,9 Milyar.
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan bahwa keberlanjutan usaha ini perlu didorong dengan membentuk korporasi. “Ini contoh pemanfaatan bantuan pemerintah yang bagus, alsintan bisa dioptimalkan bahkan bisa menambah pendapatan kelompok tani. Seterusnya saya harap UPJA KArya Bersama mulai memanfaatkan KUR untuk meningkatkan kapasitas usahanya,” kata Suwandi.(rls)
Be First to Comment