Pertemuan GPHRI, asosiasi terkait Indonesia dengan delegasi Tongwei Hainan Aquatic Products Co., Ltd.(Ist)
JAKARTA, NP – Gabungan Penyuplai Hotel dan Restoran Indonesia (GPHRI) memandang saat ini sangat penting untuk mengembangkan ekosistem hospitality terintegrasi khususnya dalam sektor suplai sehingga berdaya saing tinggi, baik secara nasional maupun internasional, dalam hal ini perlu suatu wadah yang dapat berfungsi sebagai komunikasi, koordinasi, dan pengembangan bagi para anggota untuk meningkatkan profesionalisme, standar kualitas, dan efisiensi dalam industri penyuplai.
“Dalam hal ini juga GPHRI hadir untuk saling membantu dalam berkegiatan Pertukaran Perdagangan seperti memberikan proses orientasi yang baik dan pembekalan yang tepat bagi para pengusaha yang berasal dari Tiongkok yang ingin berbisnis di Indonesia,”kata Ketua Umum GPHRI, Vera Umbara di Double Tree Hotel, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Menurut Vera, bidang Usaha GPHRI mencakup berbagai spektrum yang luas dan berkesinambungan, termasuk konsepsi dan renovasi, seperti: Cook and Serve Ware: Peralatan untuk memasak dan menyajikan makanan; Renovation: Kegiatan renovasi untuk memperbarui fasilitas dan kebutuhan; Ingredients: Bahan-bahan makanan, termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran dari pertanian (from farm to plate/table) serta produk hasil laut (seafood) dari laut (from the sea to plate/table); Coffee and Drinks: Berbagai jenis kopi dan minuman; Resto and Equipment: Resto and Kitchen Equipment: Peralatan restoran dan dapur; Hospitality Technology: Teknologi dalam sektor perhotelan; Housekeeping Management: Manajemen kebersihan dan perawatan hotel; Chemical and Hygiene: Produk kimia dan kebersihan yang diperlukan. Spektrum hospitality sangat luas, meliputi: Pembangunan Fisik Hotel dan Restoran: Aspek fisik dari pembangunan hotel dan restoran; Industri Resort: Terdapat 185 industri turunan dalam sektor ini; Pariwisata: Melibatkan 88 industri turunan; Sektor F&B (Food and Beverage): Terdapat 85 industri turunan dalam sektor ini.
Perlu diketahui bahwa spektrum F&B sangat besar, tetapi saat ini belum ada konsolidasi yang efektif dalam sektor ini. Oleh karena itu, GPHRI terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama mendorong kemajuan industri ini. Dari sisi pelaku suplai pun belum ada konsolidasi yang memadai, meskipun sejak lama telah berdiri Asosiasi atau Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) namun secara khusus belum ada wadah yang fokus menangani suplai.
“Dalam spektrum hospitality, kita dapat bekerjasama untuk menghadapi tantangan dari pemain asing yang berpotensi menggerus potensi industri dalam negeri dan Sebagaimana kita ketahui, praktik bisnis yang tidak terkendali telah merusak pasar,”kata Vera.
Secara struktural GPHRI terdiri dari Dewan Pembina dan Dewan Kehormatan dan Struktural Kepengurusan merupakan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum dan Wakil Bendahara Umum, dan 5 Wakil Ketua Bidang/Koordinasi Bidang antara lain Bidang Internal; Bidang Eksternal; SDM dan Inovasi; Regulasi dan Perpajakan; Halal, BPOM dan UMKM, dan saat ini Kami memiliki anggota sekitar 200 (Dua Ratus) lebih.
Acara di DoubleTree Hotel Kemayoran (Forum Bisnis dan Business Matching antara Indonesia dan Hainan Provincial Department of Commerce) berfokus pada potensi dan prospek industri tilapia di Hainan, China. Tongwei Hainan Aquatic Products Co., Ltd. merupakan pemimpin global dalam industri tilapia.
“Sebagai asosiasi atau perkumpulan baru, kami sangat berharap dapat menjalin kerjasama dengan berbagai asosiasi di luar negeri. Untuk berbisnis dengan Indonesia, sangat penting untuk berkolaborasi dengan pengusaha lokal dan mematuhi regulasi yang berlaku. Kami menyadari bahwa selama ini terdapat ketidaksepahaman akibat perbedaan kultur. Kami menyambut baik jika ada keinginan untuk berkolaborasi, namun jika hanya sekadar melakukan perdagangan, kami belum dapat menerima,”ujar Vera.
Dia mengungkapkan, GPHR memiliki produk yang berkualitas. “Kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai teknologi Anda. Bersama-sama, kita dapat mencari pasar di Afrika, Rusia, dan negara-negara lain di Asia Tenggara. Ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan kerjasama, seperti dengan menerapkan standar HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dan GMP (Good Manufacturing Practice),”papar Vera.
GMP adalah standar internasional yang harus dipatuhi oleh produsen makanan, sedangkan HACCP adalah persyaratan yang lebih spesifik yang harus diikuti di negara tertentu. GMP, yang diterapkan di Amerika Serikat oleh FDA, adalah standar yang umum digunakan.
Penting untuk menerapkan HACCP dan GMP dalam produksi. Produk Indonesia mungkin masih memiliki kekurangan dari segi kebersihan. Industri dalam negeri perlu bersatu dan tidak berjalan sendiri-sendiri, agar dapat memiliki kekuatan yang lebih besar. Kebersamaan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
GPHRI merupakan Asosiasi atau Perkumpulan yang mewadahi para pelaku industri suplai akan kebutuhan hotel dan restoran atau lebih tepatnya untuk industry Hospitality, anggota kami terdiri dari berbagai penyuplai yang menyediakan berbagai produk dan layanan untuk sektor perhotelan dan restoran di Indonesia. (Liu)
Be First to Comment