Last updated on 16/09/2024
Menparekraf, Sandiaga Uno memberikan sambutan melalui videoconference.(Ist)
JAKARTA, NP – Acara festival budaya Minnan dunia serta pelantikan asosiasi pemuda Quanzhou se-dunia cabang Indonesia berlangsung semarak di Golden Sense, Mangga Dua Square, Minggu, (15/9/2024). Penuh pengayaan khazanah khas budaya dan kesenian. Acara pelantikan dipimpin langsung oleh ketua umum asosiasi pemuda Quanzhou, Xu Yang Yang.
“Pada pelantikan, hadir para ketua pengurusan cabang Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura. Karena Xu Yang Yang, ketua se-dunia berarti mengkoordinasi jaringan kepengurusan di luar negeri. Tuan rumah acara serupa tahun depan, 2025 rencananya akan diselenggarakan di Filipina,” kata salah seorang pengurus yang ikut acara pelantikan.
Acara tersebut berlangsung sejak pukul 15.00 sampai sekitar 21.00 WIB. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno hadir melalui videoconference, karena jadual kegiatannya yang sangat padat
Dalam sambutannya Menparekraf mengucapkan selamat kepada sekitar 800 peserta dan mengajak untuk berkolaborasi terutama kerjasama investasi sector pariwisata.
“Strategi adaptasi inovasi dan kolaborasi, dibingkai semangat gerak cepat, event ini (festival budaya Minnan) tentunya bisa mendorong peningkatan kerjasama di sektor pariwisata,” kata Menparekraf, Sandiaga Uno yang disambut meriah 800 undangan dalam dan luar negeri.
Upacara Pelantikan Ketiga Kamar Dagang Pemuda Quanzhou Indonesia Cabang Indonesia Federasi Pemuda Quanzhou Sedunia diikuti oleh organisasi terkait seperti Fujian Overseas Friendship Association, Quanzhou Merchants Development Promotional Association, the Chamber of Commerce of Anhai dan lain sebagainya. Semua organisasi pendukung bersinggungan dengan satu tujuan, yakni membangun jaringan organisasi Pengusaha Muda Dunia Quanzhou.
“Quanzhou terdiri dari banyak kabupaten, termasuk Anxi, Fujian dan lain sebagainya, budayanya disebut Minnan,”jelas sekretaris umum Perhimpunan Anxi Indonesia, Kosuman.
Di sela-sela acara pelantikan, panitia membuka beberapa booth (stan) dengan berbagai karya kesenian serta kebudayaan Minnan, termasuk seni patung, lukis, busana, boneka, meracik minuman khas teh Minnan dan lain sebagainya. Sementara acara di panggung, mulai dari penampilan tarian daerah di Indonesia sampai kesenian khas Minnan.
“Konteks sejarahnya, (yakni) ketika terjadi perang di utara (daratan Tiongkok) dari masa beberapa dinasti. Akibat perang berkepanjangan, terjadi exodus, banyak yang lari ke selatan. Selain, kondisi di Selatan Tiongkok lebih nyaman, cuacanya tidak se-dingin di Utara. sehingga masyarakatnya beranak cucu di selatan termasuk Hakka (Guang Zhou),”tutup Kosuman.(Liu)
Be First to Comment