Pembukaan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Exhibition, di Jakarta, Minggu (24/7/2022). (Foto: MPR RI)
JAKARTA, NP – Bisnis penjualan langsung dinilai memiliki kemampuan menampung ribuan pelaku bisnis, termasuk para korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang meningkat cukup signifikan sebagai dampak pandemi Covid-19.
Bisnis penjualan langsung juga memberikan peluang bagi mereka untuk bangkit dan menjalankan bisnis, serta membangun kemandirian ekonomi.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjelaskan selama lebih dari dua tahun perekonomian nasional terpukul oleh dampak pandemi. Data Kementerian Tenaga Kerja mencatat hingga Agustus 2021, lebih dari 538 ribu pekerja telah mengalami pemutusan hubungan kerja. Bahkan secara global, pandemi menjadi salah satu pemicu banyaknya negara mengalami krisis ekonomi berkepanjangan, dimana 60 negara terancam menjadi negara ‘bangkrut’.
“Keberadaan APLI sebagai organisasi yang mewadahi berbagai perusahaan yang bergerak di bidang penjualan langsung, memiliki peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional,” ucap Bamsoet saat membuka Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Exhibition, di Jakarta, Minggu (24/7/2022).
Menurut Bamsoet, berbagai catatan positif dan kontribusi sektor penjualan langsung terhadap perekonomian nasional ini dapat dirujuk dari berbagai perspektif.
“Besarnya transaksi penjualan langsung pada tahun 2019 mencatatkan angka 16,3 triliun rupiah. Nilai ini tentu bermakna besar bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Apalagi sektor industri penjualan langsung juga melibatkan jutaan mitra usaha,” kata Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini memaparkan, APLI memiliki karakter bisnis yang tangguh dan adaptif. Ketika era disrupsi teknologi dan berkembangnya paradigma digitalisasi ekonomi telah menyebabkan banyak sektor bisnis yang terdampak dan terpaksa gulung tikar, sektor industri penjualan langsung masih tetap dapat eksis. Bahkan, dapat dijalankan secara efektif dengan pemanfaatan teknologi informasi.
“APLI juga memiliki fleksibilitas bisnis yang bisa menjangkau dan dijalankan oleh banyak kalangan dan kelompok profesi. Bahkan oleh ibu rumah tangga, mahasiswa dan pelajar. Bagi mereka, keterlibatan dalam bisnis penjualan langsung tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, melainkan juga melatih jiwa kewirausahaan,” jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia dan Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat ini menambahkan, penyelenggaraan APLI Exhibition merupakan bentuk kontribusi lain dari APLI dalam membangkitkan perekonomian nasional. Selain, membina anggota dan membangun iklim usaha yang sehat dan berkesinambungan, serta memberikan wadah bagi pelaku usaha untuk memamerkan dan mengembangkan usahanya.
“Saya mengapresiasi setiap upaya yang dilakukan berbagai pemangku kepentingan dalam rangka membangun optimisme dan mendorong terwujudnya iklim bisnis yang positif. APLI harus mampu memberikan nilai kemanfaatan dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya serta menyumbangkan kontribusi positif pada perekonomian nasional,” tegas Bamsoet. (har)
Be First to Comment