JAKARTA, NP – Ancaman bagi kapal perang tidak hanya hanya berasal dari niat berperang musuh dan material perang musuh yang melakukan manuver-manuver yang bisa membahayakan keselamatan dan kedaulatan negara, ancaman lain yang harus diwaspadai dan tidak bisa bisa dipandang sebelah mata adalah ancaman biologi yang bersumber dari binatang-binatang yang menjadi carrier bagi beberapa penyakit yang bisa menjangkiti prajurit pengawak kapal perang seperti tikus, kecoak, nyamuk dan jenis serangga lainnya.
Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja dan lingkungan tempat tinggal yang sehat, KRI Teluk Parigi-539 yang saat ini sedang sandar di pangkalan Surabaya melaksanakan fumigasi guna membasmi musuh dalam selimut bagi prajurit KRI, Rabu (23/2). Fumigasi adalah sebuah metode pengendalian hama menggunakan pestisida. Dalam proses ini, sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas atau asap, membunuh semua hama di dalamnya. Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur bangunan.
Komandan KRI Teluk Parigi-539 Letkol Laut (P) Arys Susanto mengatakan bahwa hama yang berada di kapalnya cukup mengganggu khususnya bagi kesehatan prajurit pengawaknya. Oleh sebab itu Komandan KRI Teluk Parigi-539 berkoordinasi dengan Kadiskes Kolinlamil agar dapat dilaksanakan fumigasi di kapalnya sebelum kapal mendapat perintah operasi.
“Beberapa kali saya dan anak buah melihat tikus berkeliaran, belum lagi kecoak yang muncul di dapur. Untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan penyakit atau bahkan mungkin bisa merusak sistem yang ada di kapal, kapal harus difumigasi.” ungkap Letkol Laut (P) Arys Susanto.
Fumigasi bagi unsur KRI jajaran Kolinlamil merupakan program kerja Diskes Kolinlamil dengan skala prioritas untuk pemeliharaan kapal perang dari serangan hama yang berpotensi menimbulkan penyakit dan dimungkinkan dapat merusak peralatan yang ada di dalam kapal perang sehingga dapat mengganggangu operasional kapal.
Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Erwin S Aldedharma menyampaikan bahwa fumigasi di KRI secara berkala akan terus dilakukan. Dengan fumigasi diharapkan dapat menciptakan dan meningkatkan lingkungan kesehatan di dalam kapal perang.
“Kapal perang selain sebagai tempat beraktifitas kedinasan juga digunakan sebagai messing bagi prajurit yang belum menikah dan tinggal berpisah dari keluarganya. Oleh karena itu kesehatan mereka harus benar-benar diperhatikan.” tegas Panglima Kolinlamil.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono dalam suatu kesempatan menyampaikan bahwa kesehatan adalah harta paling berharga, untuk itu Kasal menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menjaga kesehatan pribadi dan keluarganya khususnya dalam masa pandemi Covid-19. Dengan badan yang sehat dan jiwa yang kuat maka semua penugasan dapat dilakukan oleh prajurit TNI AL. (Dispen Kolinlamil)
Be First to Comment