KISAH pilu dialami Rizki, siswa SDN Sukabumi Utara 7 DKI Jakarta. Meski lulus dengan predikat akademik juara 2 di sekolah. Ia tak lolos PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) masuk ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri.
Rizki mengeluh dan heran, mengapa usianya dan rumahnya ikut berkompetisi dalam PPDB. Dua hal yang Rizki tak bisa intervensi. Tak ada daya juang personal yang bisa dilakukannya. Regulasi tak memihak Rizki. Kok bisa?
Rizki adalah siswa SDN Sukabumi Utara 7 DKI Jakarta. Ia baru saja dinyatakan lulus dengan predikat akademik juara 2 di sekolah. Ia naik panggung besar untuk menerima penghargaan ini. Dengan jas hitam, celana hitam, baju dalam putih dan dasi hitam, Rizki tampak bersemangat dan bangga. Rizki bahkan menjadi penyanyi utama dalam choir di acara “wisuda” tasyakuran dan pelepasan kelulusan.
Ibaratnya, kata Rizki, ada sebuah pohon yang memiliki akar, batang dan daun. Saat musim kemarau, pohon ini membutuhkan air. Ketika ada air, air itu justeru ditumpahkan, dibuang. Kok bisa begitu?
“Ya, itu perumpamaan yang terjadi pada Rizki,” kata Rizki sambil menikmati ketupat sayur, Kamis (26/6/2024) pagi tadi.
Rizki ibarat sebuah pohon. Rizki punya akar, batang dan daun yaitu berupa nilai kelas 4 semester 1 dan 2. Juga nilai kelas 5 semster 1 dan 2. Giliran kelas 6, Rizki hanya punya nilai semester 1. Nilai semester 2 itu dibuang.
“Nilai semester 2 itu tidak disiram ke pohon yang sangat membutuhkan air. Jadi PPDB jalur prestasi, Rizki seperti kekurangan air. Padahal Rizki juara 2 di sekolah,” kata Rizki masygul.
Biang keladinya adalah Sistem Data dan Informasi Nilai Rapor dan Akhlak (Sidanira). Nilai yang tercantum dalam Sidanira inilah yang dijadikan basis kompetisi dalam sistem PPDP jalur prestasi. Penjelasan Rizki dibenarkan oleh wali kelasnya, Bapak Heri Heriana,SPd.
Dalam pesan WhatsApp, Pak Heri Heriana menuliskan nilai Sidanira tidak menyertakan nilai kelas 6 semester 2. Nilai yang diinout hanya kelas IV semsstsr1 dan 2, kelas V semester 1 dan 2. Untuk kelas VI, nilai yang diinput hanya semester 1.
Informasi Pak Heri Heriana ini juga setali tiga uang dengan data yang tertulis dalam formulir pendaftaran yang diterima Rizki. Di sana nilai kelas VI semester 2 memang raib. Tidak tercantum dan tidak diikutkan dalam perhitungan nilai kompetisi dalam PPDB jalur prestasi.
Dengan demikian, meski nilai Rizki tinggi dan berhasil menyabet juara 2 pada semester itu, nilainya tetap raib karena tidak diinout dalam Sidanira dan akhirnya tidak diperhitungkan dalam PPDB DKI jalur prestasi.
“Itu yang tidak adil,Ayah. Seperti kata Rizki tadi, ketika pohon Rizki sedang membutuhkan air, minta disiram, justeru airnya malah dibuang,” katanya melas.
Rizki tak enak lagi meneruskan makan ketupat sayur. Ada beberapa potongan ketupat dibiarkan teronggok di piring. “Udah kenyang,” jawab Rizki ketika ditanya mengapa tak dihabiskan.
Rizki segera menyeruput teh tawar yang sudah dihidangkan pedagang Empal Gentong dan Ketupat Sayur yang berjualan di Kemandoran, Permata Hijau. Ada perasaan tak nyaman. “Ayo Yah, kita pulang,” Rizki bergegas bangkit dan nangkring di jok motor. (Habe Arifin)
Be First to Comment