JAKARTA, NP – Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Budi Purwanto mengadakan Kunjungan Kerja ke Badan Informasi Geospasial (BIG) di Cibinong, Jawa Barat, Rabu (13/12/2023).
Kunjungan tersebut dimaksudkan guna meningkatkan sinergitas dan kerja sama yang selama ini sudah terjalin dengan baik antara kedua institusi.
Dalam kunjungan kerja ke BIG tersebut Danpushidrosal didampingi beberapa Pejabat Utama Pushidrosal dan Kasatker Terkait diantaranya Kapoksahli Danpushidrosal Laksamana Pertama TNI Siswanto, Aspamkersamtas Danpushidrosal Kolonel Laut (E) Renny Lilik Asmoro, Paban Rensurta Pushidrosal Kolonel Laut (KH) Abdul Aziz Muttaqim, Kadisosemet Kolonel Laut (KH) Nawanto Budi Sukoco, Kadisgeomar Kolonel Laut (KH) Muddan Zayadi, Kadishidro Kolonel Laut (P) Agus Triyana, Kadispen Kolonel Laut (KH) Heru Priyantara serta Kapusdalops Pushidrosal Letkol Laut (P) Buyung Kurniawan yang diterima oleh Kepala Badan Informasi Geospasial Prof. Dr. rer.nat Muh Aris Marfai, M.Sc.
Pushidrosal dan BIG merupakan instansi resmi pemerintah Republik Indonesia yang diberi mandat terkait bidang pemetaan dan informasi geospasial, kajian teknis yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan yang menjadi rujukan nasional.
Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal, di antaranya rencana kegiatan yang akan dilaksanakan anatara lain penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) tentang Sinergi Data dan Informasi Geospasial serta pengembangan Sumber Daya Manusia untuk mendukung pesisir dan laut nasional, meningkatkan kualitas data Batimetri nasional dengan mengoptimalkan proses Quality Assurance (QC) dan Quality Control (QA) sesuai alur yang ada di Peraturan Menteri tentang Batas Nasional.
Pushidrosal dan BIG selama ini telah menjalin berapa Kerja sama. Antara lain, dalam pemanfaatan bersama data titik-titik kontrol horizontal geodetik, data pasang surut, informasi geospasial, untuk skala nasional mendukung secara teknis tim perundingan perbatasan maritim RI, pembuatan peta NKRI serta survei landas kontinen RI di luar 200 NM serta bersama-sama membuat kajian potensi pengembangan titik dasar berdasarkan data yang dimiliki.
Dalam skala internasional Pushidrosal menghadiri pertemuan Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN) dengan mengusulkan penamaan fitur bawah laut dimana sebelum di usulkan di pertemuan internasional tersebut, baik Pushidrosal dan BIG yang tergabung dalam Tim Nasional pembakuan di level nasional menyelenggarakan penamaan rupabumi maupun pembakuan nama rupabumi.(Pen)
Be First to Comment