JAKARTA, NP – Presiden Joko Widodo melakukan penanaman pohon bersama masyarakat di Hutan Kota Kawasan Industri Pulogadung, Rabu (29/11). Pohon yang ditanam Presiden Jokowi hari ini yaitu jenis pohon Pulai.
“Ini adalah dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim, mengantisipasi pemanasan global yang sudah kita rasakan, dan nyata, juga dalam rangka mengatasi polusi yang ada di Jabodetabek,” katanya.
Gerakan Tanam Pohon Bersama ini merupakan salah satu upaya memperbaiki kualitas udara dan lingkungan secara umum di Jabodetabek. Penanaman pohon di Jabodetabek memiliki beberapa manfaat penting dalam pengendalian pencemaran udara di Jakarta.
Pertama, membantu penyerapan gas buang. Pohon memiliki kemampuan untuk menyerap berbagai gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan pabrik. Proses ini disebut fotosintesis, di mana pohon menggunakan karbon dioksida (CO2) sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan mereka, dan pada saat yang bersamaan, mereka melepaskan oksigen (O2) ke udara. Oksigen yang dihasilkan membantu meningkatkan kualitas udara.
Kedua, untuk mereduksi partikel debu dan polusi udara. Daun pohon dapat menangkap partikel debu dan polutan udara lainnya. Permukaan daun menangkap partikel-partikel tersebut dan membantu membersihkan udara secara alami. Hal ini dapat mengurangi tingkat polusi udara di sekitar daerah tersebut.
Ketiga, pengurangan panas dan efek pulau panas. Pohon memberikan naungan dan membantu mengurangi suhu udara di sekitar mereka melalui proses transpirasi, di mana air diserap oleh akar dan diuapkan melalui daun. Hal ini membantu mengurangi efek pulau panas, di mana suhu di perkotaan dapat menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan di sekitarnya.
Keempat, penyediaan habitat untuk hidupan liar. Keanekaragaman hayati yang dimungkinkan oleh pepohonan dapat membantu menciptakan ekosistem yang sehat. Mikroorganisme dan hewan yang hidup di sekitar pohon dapat berkontribusi pada pemrosesan limbah dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Kelima, peningkatan kesejahteraan psikologis. Kehijauan yang disediakan oleh pohon dapat memberikan manfaat kesejahteraan psikologis bagi penduduk kota. Pemandangan hijau dan udara yang bersih dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kualitas hidup.
Keenam, untuk mengurangi kebisingan. Pohon dapat membantu mengurangi tingkat kebisingan di perkotaan dengan menyerap suara dan memberikan rintangan fisik terhadap suara. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan nyaman.
Presiden Jokowi mengatakan kegiatan menanam pohon ini tidak hanya dilakukan hari ini saja, tetapi akan dilakukan serentak bersama-sama di seluruh Provinsi di Indonesia. Di Jakarta saja ada kurang lebih 900 titik yang dilakukan penanaman.
“Untuk penanaman di sini, pohon yang ditanam ukurannya sudah besar-besar, ada Pulai, Trembesi, Sawo Kecik, Bungur. Yang kecil-kecil pun tidak apa-apa, karena ini musimnya menanam pas musim hujan,” ujarnya.
Gerakan Tanam Pohon Bersama ini merupakan kerja menyeluruh KLHK dengan masing-masing tugas diberikan oleh Menteri KLHK kepada jajaran Direktur Jenderal di Kab/Kota se-Jabodetabek.
Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) mendampingi Presiden Jokowi melakukan penanaman di Hutan Kota Kawasan Industri Pulogadung. Secara virtual juga Presiden Jokowi menyaksikan penanaman serentak di sejumlah Kabupaten/Kota. Sementara, jajaran Eselon I KLHK masing-masing mendukung Gerakan Tanam Pohon Bersama di Kota/Kabupaten se-Jabodetabek yaitu Ditjen PKTL di Alun-Alun Kota Bogor; Ditjen PPKL di Taman Kota Tegar Beriman, Kab. Bogor; Ditjen Gakkum di Eco Park Kampus UIII Kota Depok; Ditjen PSLB3 di 7 kecamatan di Kota Tangerang Selatan; Ditjen KSDAE di kawasan Delta Mas Kab. Bekasi; Setjen di kawasan Stadion Patriot Candra Baga Kota Bekasi; Ditjen PSKL di Bundaran Dua Suvarna Sutra Kab. Tangerang; dan Ditjen PHL di Green Lake City Kota Tangerang.
Pada kesempatan Tanam Pohon Bersama Presiden, secara serentak ditanam sejumlah 22.800 pohon yang tersebar di 9 Kota/Kabupaten di Jabodetabek. Adapun bibit pohonnya berasal dari Persemaian KLHK, Pemda dan CSR swasta.
Pelaksanaan penanaman pohon di Jabodetabek tidak hanya melibatkan KLHK saja, tetapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemkab/Pemkot wilayah Bodebek, siswa sekolah, PMI, PMR, relawan, Saka Wanabakti binaan Pemprov DKI Jakarta, masyarakat, dan swasta/perusahaan.
Prioritas wilayah penanamannya di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu. Potensi lokasi penanamannya di Ruang Terbuka Hijau, lahan masyarakat, taman, pemakaman, stadion, lahan semak belukar, sempadan sungai dan di sekolah-sekolah.
Masing-masing Eselon I KLHK juga bertanggung jawab untuk mendukung penanaman pohon hari ini yang dilakukan di sejumlah sekolah di Jakarta diantaranya SDN Rawajati 06, SMP 239 Jakarta, SDN Rawa Terate 01, SMK Negeri 26 Jakarta, SMPN 140, SMAN 80, SDN Kedaung Kaliangke 08 Pagi, SDN Kapuk 02 Pagi, dan SMPN 216.
Gerakan menanam pohon ini disampaikan Presiden Jokowi memang dilakukan pas mulai musim hujan. Sebelumnya belum dilakukan karena musim kemarau.
“Kalau sekarang musim hujan, pas Desember kesana nanti akan kita lakukan terus menerus di seluruh Provinsi, tidak hanya di Jabodetabek,” katanya.
Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, anak-anak sekolah, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah khususnya Pemprov DKI Jakarta, dan seluruh perusahaan serta asosiasi yang ikut berpartisipasi.
“Saya sekali lagi mengajak seluruh masyarakat untuk menanam pohon apapun di lingkungan masing-masing, pohon apapun,” katanya.
Sebagai informasi total 744 pohon ditanam di Hutan Kota Kawasan Industri Pulogadung Jakarta oleh Presiden Jokowi bersama masyarakat hari ini. Jenis-jenis pohon yang ditanam diantaranya Ketapang Kencana, Mahoni, Pulai, Bungur, Trembesi, Sawo Kecik, Tabebuya, Buttercup, Saputangan, dan Gayam.
Turut mendampingi Presiden Jokowi yaitu Sekretaris Kabinet Indonesia Pramono Anung, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Dyah Murtiningsih.(red)
Be First to Comment