Press "Enter" to skip to content

Jasa Marga Open Traffic Jelang Periode Arus Mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 H

Social Media Share

JAKARTA, NP – PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui _sub holding_ PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) berhasil merampungkan pelebaran satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dari tiga menjadi empat lajur di kedua arahnya, tepatnya di Km 50 s.d Km 66 arah Cikampek dan di Km 61 s.d Km 50 arah Jakarta. Pada Jumat (07/04) lalu, Jasa Marga telah menggelar _open traffic_ di lokasi tersebut sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang sekaligus bertepatan dengan libur panjang Wafat Isa Al-Masih.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dalam tinjauan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, bersama dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), M. Basuki Hadimuljono, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi di Rest Area Km 62 Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta pada Minggu (09/04).

Dalam pemaparannya, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menambahkan, saat ini pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek dapat merasakan manfaat penambahan kapasitas satu lajur di kedua arah dengan maksimal karena lokasi-lokasi proyek yang sebelumnya dibatasi oleh _concrete barrier_ saat ini telah diangkat, sehingga lajur 1 dan bahu jalan dapat beroperasi penuh.

“Tidak hanya di bagian jalan saja, pelebaran empat jembatan di Km 50, Km 53, Km 57 dan Km 62 juga telah rampung. Kami berharap _open traffic_ ini sekaligus memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pelebaran satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini adalah salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan yang berpotensi terjadi di Km 48 arah Cikampek yang merupakan pertemuan lalu lintas dari Jalan Layang MBZ dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek serta Dawuan Km 66 arah Jakarta yang merupakan pertemuan lalu lintas dari Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Cipularang,” ujar Subakti dalam keterangan tertulis.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini diharapkan bisa memecah kepadatan yang sering terjadi di Km 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

“Saat ini kami sedang melakukan peninjauan pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek tepatnya di Km 61 s.d Km 50 arah Jakarta yang diharapkan bisa mengurai penumpukan kendaraan yang kembali dari Jawa Tengah dan Jawa Timur maupun yang dari arah Bandung dan sekitarnya. Tidak hanya di arah Jakarta, pelebaran jalan tol ini juga dilakukan di arah sebaliknya sehingga dapat mendukung arus mudik dan balik dengan lebih optimal,” jelas Menteri Perhubungan.

Senada dengan Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, M. Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa proyek pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah yang dikerjakan oleh Jasa Marga.

“Pengerjaan pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta telah kita kerjakan dan sukses mendukung arus balik Lebaran tahun lalu. Di tahun ini, kita lanjutkan pekerjaan pelebaran ini untuk yang ke arah Cikampek, sehingga saat ini di kedua arahnya telah memiliki total empat lajur. Hal ini tentu saja akan membantu mengurai kepadatan dan mempermudah manajemen arus lalu lintas saat mudik dan balik tahun ini,” ujar Basuki.

Pelebaran satu lajur Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini merupakan salah satu persiapan dari Jasa Marga untuk mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas. Dengan penambahan satu lajur tersebut, serta berdasarkan perhitungan indikator lalu lintas melalui _Traffic Counting,_ Jasa Marga telah mengusulkan salah satu rekayasa lalu lintas yang diberlakukan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah _contraflow._ Hal ini juga untuk memberikan akses bagi pengguna jalan Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Jalan tol Cipularang maupun sebaliknya.

Jasa Marga turut mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan balik melalui jalan tol untuk memastikan kesiapan perjalanan, di antaranya memenuhi persyaratan perjalanan, memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan, mempersiapkan perbekalan, memastikan kecukupan BBM dan saldo uang elektronik.

Hindari perjalanan pada tanggal yang diprediksi menjadi puncak arus mudik dan balik, serta hindari perjalanan di waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa. Patuhi rambu dan arahan petugas di lapangan serta selalu disiplin dalam ketentuan berkendara di jalan tol. Gunakan waktu dengan bijak dengan tidak berlama-lama di rest area dan selalu menerapkan protokol kesehatan.(red)

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *