JAKARTA, NP – Senin, 10 Agustus 2020, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-25 . Kemenristek/BRIN memperingati seperempat abad Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) melalui upaya mendorong inovasi sebagai solusi berbagai persoalan bangsa.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan peringatan tahun ini menjadi momentum penguatan kolaborasi tiga pihak (triple helix) dalam mewujudkan kemandirian nasional dan menjadikan inovasi sebagai solusi berbagai persoalan bangsa. Mengingat situasi pandemi, acara peringatan sekaligus peluncuran program diselenggarakan dalam bentuk perpaduan tatap muka terbatas dan telekonferensi. Peringatan HAKTEKNAS ke-25 juga terbuka dan dapat disaksikan masyarakat luas melalui siaran langsung di YouTube Kemenristek/BRIN (https://www.youtube.com/KemenristekBRIN) dan televisi nasional.
Peringatan tahun ini ditandai pula dengan sejumlah peluncuran program kolaboratif, yaitu 100 Desa Berinovasi yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Selain itu, ada juga peluncuran katalog/website e-katalog produk inovasi di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), serta Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence).
Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin dalam kesempatan ini hadir secara virtual melalui telekonferensi untuk memberikan arahan sekaligus meluncurkan HAKTEKNAS ke-25 dengan menempelkan telapak tangan pada layar hologram yang menandai dimulainya rangkaian acara peringatan HAKTEKNAS ke-25.
Sedangkan acara tatap muka berlangsung di Auditorium Gedung BJ Habibie, Kemenristek/BRIN, Jakarta dihadiri Menristek/Kepala BRIN, para pejabat setingkat menteri/kepala lembaga, dan para pejabat teras Kemenristek/BRIN. Selain itu, acara ini juga dihadiri langsung oleh 100 orang tamu undangan dan diikuti oleh kurang lebih 500 peserta secara virtual melalui telekonferensi.
Wakil Presiden RI berpesan agar penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) menjadi arus utama dalam meningkatkan kemandirian bangsa dengan meningkatkan inovasi dalam negeri, membeli dan bangga produk Indonesia. Aktivitas-aktivitas litbangjirap juga diharapkan menggunakan kandungan lokal. “Litbangjirap hendaknya menjadi arus utama dalam meningkatkan kemandirian bangsa. Misalnya kita tingkatkan inovasi dalam negeri, membeli dan bangga produk Indonesia, khususnya yang berasal dari inovasi. Litbangjirap menjadi komponen utama perhitungan TKDN, inovasi dan kreativitas masuk dalam perhitungan TKDN,“ pesan Wapres RI.
Kunci penting kesuksesan adalah terus meningkatkan dan mengintensifkan kolaborasi lembaga litbangjirap. Peningkatan kolaborasi antar lembaga litbang pemerintah pusat, pemerintah daerah, litbang swasta – industri, dan litbang masyarakat lainnya. Khususnya untuk kerjasama peneliti (dosen/mahasiswa) di perguruan tinggi dengan lembaga litbang Kementerian/Lembaga. Koordinasi RISTEK/BRIN yang selama ini mulai berjalan baik dan memperlihatkan hasil harus terus ditingkatkan. Hal ini juga dilakukan seiring dengan upaya pengembangan dan implementasi teknologi tepat guna sesuai potensi daerah disertai dengan peningkatan anggaran untuk litbang dari berbagai sumber.
“Penting untuk terus meningkatkan dan mengintensifkan kolaborasi lembaga litbangjirap, antar peneliti di berbagai perguruan tinggi, lembaga litbang Kementerian/Lembaga di pusat maupun daerah, swasta – industri, dan litbang masyarakat lainnya. Khususnya untuk kerjasama peneliti (dosen/mahasiswa) di perguruan tinggi dengan lembaga litbang Kementerian/Lembaga. Koordinasi Kemenristek/BRIN yang selama ini mulai berjalan baik dan memperlihatkan hasil harus terus ditingkatkan dengan pengembangan dan implementasi teknologi tepat guna sesuai potensi daerah disertai dengan peningkatan anggaran litbang dari berbagai sumber,” ungkap Wapres RI.
Di akhir arahan, Wapres RI mengajak kita semua menjadikan inovasi sebagai arus utama atau gerakan untuk solusi dan transformasi ekonomi menuju visi 2045. Belajar dari pandemi COVID-19 saat ini, Wapres RI berharap Kemenristek/BRIN bersama kementerian, lembaga litbang dan unit litbang lainnya berfokus ke depan untuk : Kesiapan dan ketahanan bangsa dalam menghadapi berbagai pandemi dan penyakitpenyakit tropis lainnya; Kemandirian alat kesehatan dan obat, khususnya obat modern asli Indonesia, serta produk-produk dalam negeri lainnya; Pembangunan kehidupan yang berkeberlanjutan, antara lain kaitannya dengan perubahan iklim, energi baru dan terbarukan, serta ekonomi digital (termasuk kecerdasan artifisial).
“Mari kita jadikan inovasi sebagai arus utama/gerakan untuk solusi dan transformasi ekonomi kita menuju visi 2045. Belajar dari pandemic COVID-19 saat ini, Kemenristek/BRIN bersama kementerian, lembaga litbang dan unit litbang lainnya berfokus ke depan untuk kesiapan dan ketahanan bangsa dalam menghadapi berbagai pandemi dan penyakit-penyakit tropis lainnya. Kemandirian alat kesehatan dan obat, khususnya obat modern asli Indonesia, serta produk-produk dalam negeri lainnya. Pembangunan kehidupan yang berkeberlanjutan, antara lain kaitannya dengan perubahan iklim, energi baru dan terbarukan, serta ekonomi digital termasuk kecerdasan artifisial,” ajak Wapres RI.
Menristek/Kepala BRIN mengawali puncak acara HAKTEKNAS ke-25 dengan monolog yang menuturkan mulai dari sejarah peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, yaitu keberhasilan putra-putri terbaik bangsa merancangbangun Pesawat Terbang N250 Gatotkaca dan terbang perdana mengarungi angkasa nusantara pada 10 Agustus 1995. Peristiwa monumental ini menjadi simbol kebangkitan teknologi yang membawa bangsa Indonesia sejajar dan bahkan melampaui bangsa lain.
Selanjutnya, Menristek/Kepala BRIN menceritakan capaian-capaian monumental lainnya dari masa ke masa termasuk peran produk teknologi dalam mengatasi krisis ekonomi tahun 1998, produk hasil litbangjirap antara lain: o Bidang Transportasi (Kereta Api Listrik tahun 2001 dan purwarupa sistem konversi kendaraan listrik LIPI tahun 2005, Landing Platform Dock – PLD tahun 2008, Kendaraan Skuter Listrik GESITS tahun 2016, Teknologi Kapal Pelat Datar tahun 2017, Pesawat N219 Nurtanio tahun 2017); o Bidang Ketahanan Nasional (PUNA -Pesawat Udara Nir Awak tahun 1989, Kendaraan Lapis Baja APS-3 Anoa tahun 2006, InaTEWS – Indonesia Tsunami Early Warning System tahun 2006, Satelit LAPAN-Tubsat tahun 2007, Indonesia Sea Radar – ISRA tahun 2008, Roket RX 100 tahun 2009, LAPAN A2 tahun 2010, PUNA MALE tahun 2019); o Bidang Komputasi, Energi, dan Pangan (Padi unggul Bestari tahun 2008, Chipset WIMAX Xirka tahun 2009, PLTH Pandansimo tahun 2012, 28 Varietas Benih Unggul (20 padi, 6 kedelai, 1 kacang hijau, dan 1 kapas pada tahun 2013), Irradiator Gamma Merah Putih tahun 2017, Katalis Merah Putih tahun 2019, Garam Industri tahun 2019); o Bidang Kesehatan (Ekspor perdana vaksin Bio Farma 1997, Stemcell tahun 2017, Rapid Diagnostics Test Kit RI-GHA19; PCR Test Kit, Ventilator COVENT-20, BPPT3S-LEN, GERLIP HFNC-01, Vent-I Origin, DHARCOV-23S, Robot Perawat Kesehatan RAISA; Mobile Lab BSL-2, Imunomodulator, Sistem AI untuk Deteksi Covid-19, RT-LAMP tahun 2020). Menristek/Kepala BRIN di akhir monolog mengucapkan “Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional” dan mengajak kita untuk memaknai kebangkitan teknologi dengan semangat untuk terus melakukan riset serta menghasilkan inovasi yang menjadi solusi di berbagai bidang, semangat untuk tetap bersama demi bangkit kembali di setiap tantangan zaman.
“HAKTEKNAS tahun 2020 ini fokus menampilkan kontribusi keunggulan riset dan inovasi kita untuk kemandirian bangsa Indonesia. Menjadi tekad kita semua untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, dan sejahtera. Mari sukseskan transformasi Indonesia dari negara berbasis sumber daya alam menjadi negara berbasis inovasi,” ungkap Menristek/Kepala BRIN.
Peringatan HAKTEKNAS ke-25 akan diisi dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang Agustus sampai November 2020, mulai dari peluncuran produk penelitian dan inovasi strategis, seminar, hingga bakti inovasi. HAKTEKNAS ke-25 mengusung tema “Inovasi sebagai Solusi” dengan sub tema keunggulan riset dan inovasi untuk meningkatkan “Kemandirian Bangsa Indonesia”.
Tujuan peringatan ini adalah untuk menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat tentang perlunya budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan inovasi dalam kehidupan sehari-hari; mendorong inovasi untuk menjadi solusi berbagai persoalan bangsa serta meningkatkan daya saing, kemandirian dan pertumbuhan ekonomi; mengapresiasi pencapaian inventor dan inovator Indonesia; mensosialisasikan hasil-hasil IPTEK dan inovasi kepada masyarakat luas; mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan IPTEK dan inovasi; dan memperkuat kolaborasi antara kelembagaan IPTEK (akademisi/peneliti, pelaku usaha, pemerintah, serta lembaga penunjang).
Setelah meluncurkan produk-produk inovasi penanganan COVID-19, Kemenristek/BRIN bersama pemangku kepentingan terkait terus berupaya agar produk-produk inovasi mampu menjadi solusi berbagai masalah di masyarakat. Produk-produk hasil litbangjirap pun terus didorong agar sampai ke tahapan komersialisasi sehingga dapat diproduksi secara massal oleh industri/UMKM. Oleh karena itu, penguatan kolaborasi antara sisi pelaku litbangjirap dengan pelaku usaha terus diperkuat.
“Berbagai upaya kita lakukan untuk terus memperkuat program hilirisasi hasil-hasil riset. Sehingga akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat atas produk inovasi dalam negeri hasil riset dan rekayasa anak bangsa,” ujar Menristek/Kepala BRIN.
Terdapat 4 dari 49 Prioritas Riset Nasional yang telah dikembangkan oleh Kemenristek/BRIN dan dalam proses masuk kedalam Proyek Strategis Nasional, yaitu Katalis Merah Putih, Garam Industri Terintegrasi, PUNA MALE Kombatan, dan Pesawat N219A. 1) Katalis Merah-Putih Sebagai upaya mendukung Kemandirian Energi Nasional, Katalis Merah-Putih merupakan teknologi untuk mengolah minyak sawit menjadi bensin, solar, maupun avtur untuk mengurangi impor BBM dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar melalui peran Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat. Kandungan bahan bakar fosil dapat digantikan oleh biohidrokarbon 100% dari minyak sawit dengan Katalis Merah Putih. (red)
Be First to Comment