Press "Enter" to skip to content

Selama Covid -19, Menristek: Sektor Digital Jadi Penting di Tengah Fenomena “Less Contact Economy”

Social Media Share

Foto: Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro. (ist)

JAKARTA, NP – Pandemi Covid-19 diprediksi oleh International Monetary Fund (IMF) akan membuat sekitar 170 negara di dunia, termasuk Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu, transaksi dan jasa digital diharapkan dapat mengurangi dampak negatif tersebut.

“Mampukah sektor digital mengurangi dampak terburuk dari ekonomi, misalkan menjadi substitusi dari kegiatan ekonomi yang saat ini dibatasi. Kita tahu bahwa sektor retail, sektor jasa terdampak sebagai akibat COVID,” ungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro saat memberi sambutan melalui telekonferensi pada acara penganugerahan Top IT, Top TELCO dan Top Digital L 2020, di acara “Digital Innovation Award 2020” yang di selenggarakan oleh ITECH dan TVRI secara webinar, di Jakarta, 29/04/2020.

Bambang dalam sambutannya, mengungkapkan prediksi selama pandemi Covid-19 maupun setelahnya, bahwa bisnis berbasis tatap muka akan semakin berkurang, sehingga inovasi di sektor digital semakin diperlukan untuk mengisi kegiatan tatap muka yang berkurang ini.
Fenomena ini disebut oleh Menristek/Kepala BRIN sebagai less contact economy.

“Kita harus siap dengan new normal situation, bahwa interaksi ekonomi ke depan kalau saya boleh rangkum itu adalah less contact economy. Tidak contact free, tapi less contact economy .

Artinya di masa depan meskipun Covid-19 ini sudah diatasi, jika ada obat atau vaksin Covid 19, keadaan new normal ini, akan ditandai dengan berkurangnya pertemuan atau berkumpulnya kerumunan. Ini kesempatan terbesar bagi sektor digital untuk bisa mensubstitusi berkurangnya pertemuan langsung, rapat atau kegiatan lain, sehingga digital economy application bisa diterapkan,” ungkap Menteri Bambang Brodjonegoro, setelah mengucapkan selamat kepada beberapa perusahaan, BUMN dan BUMD penerima Top Digital Innovation Award 2020.

Lebih lanjut Menteri Bambang menyatakan inovasi digital tidak hanya dibutuhkan di bidang ekonomi, tapi juga di bidang medis atau kedokteran dengan adanya aplikasi telemedicine yang membuat konsultasi pasien dengan dokter tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui layanan digital.

“Telemedicine akan menjadi pola yang biasa ke depannya atau yang boleh saya sebut menjadi new normal . Berarti kembali lagi bagi para pegiat di bidang digital, upaya untuk membuat telemedicine itu semakin bisa menjangkau semakin banyak masyarakat Indonesia. Meningkatkan aplikasi telemedicine atau kedokteran jarak jauh ini menjadi sangat penting saat ini, apalagi sekarang tidak direkomendasikan untuk kita begitu saja pergi ke rumah sakit karena kemungkinan tertular oleh virus Covid19,” ungkap Menristek/Kepala BRIN.

Dalam acara Top Digital Innovation Award 2020 ini, “Kemenristek/BRIN mendapat anugerah Top Government Innovation Excellent in Science, Technology, Research and Innovation Institution 2020”. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapat penghargaan Top Goverment Innovation Excellent in Assessment and Application of Technology for Innovation 2020 dan Dewan Riset Nasional (DRN) mendapat penghargaan Top Government Innovation Excellent in Science and Technology Advisory for Government 2020.

Kriteria penghargaan lain yang diberikan kepada tiga (3) pemerintah daerah dan 33 perusahaan, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mencakup Top Strategy and Leadership 2020, Top Smart Factory 2020, Top Smart Operation 2020, Top Product and Innovation 2020, Top Services Based on Intelligent Data Center 2020, Top Human Capital Development 2020, Top Corporate Performance 2020, Top Chief Information Officer (CIO) in Digital Business Process 2020, dan Top Chief Executive Officer (CEO) in Digital Transformation 2020.

Turut hadir dalam telekonferensi ini Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza serta para Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Information Officer (CIO); Bambang Setiadi (Kepala Dewan Riset Nasional); Irnanda Laksanawan, Ketua Penyelenggara Acara/Chairman Digital Transformation and Innovation Institute; serta beberapa perwakilan perusahaan dan BUMN penerima Top Digital Innovation Award 2020.(red)

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *