JAKARTA, NP –Dirjen Hubla Kemenhub, Dr. Capt. Antoni Arif Priyadi, menegaskan, survei dan pemetaan hidrografi di Selat Malaka dan Selat Singapura sangat penting untuk memberikan dan meningkatkan confidence level pengguna laut khususnya untuk keselamatan navigasi.
“Sensor modern Multibeam Echosounder digunakan untuk akuisisi data agar mendapatkan kerapatan data batimetri yang dapat mengidentifikasi kedangaklan, bahaya navigasi dan keberadaan sandwave yang akan membahayakan pelayaran terutama di Selat Malaka dan Selat Singapura,”tambah Antoni Arif Priyadi, saat membuka ASEAN Hydrographic Survey Workshop di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Menurut dia, tantangan ke depan bagi ketiga negara dan Jepang adalah melaksanakan survei hidrografi secara reguler, monitor perubahan sandwave yang berdampak langsung pada Under Keel Clearence (UKC) pada kedalaman kurang dari 30 meter, serta manajemen basis data dan diseminasi hasil survei hidrografi untuk aplikasi perlindungan lingkungan, ekologi, perikanan, dan simulasi bencana, “papar Antoni Arif Priyadi, saat membuka ASEAN Hydrographic Survey Workshop di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Menurut dia, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Jepang telah melaksanakan Joint Survey 2018-2022 untuk mengupdate MSS-ENC. Pushidrosal sebagai Koordinator MSS-ENC sejak 17 September 2018 telah menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada Pusat Hidrografi Nasional (PHN) Malaysia pada tanggal 27 Juli 2023 di Malaysia oleh Danpushidrosal kepada Director PHN Malaysia.
Antoni mengungkapkan Indonesia, Malaysia dan Singapura bersama-sama melaksanakan peluncuran New Edition MSS-ENC Edisi ke-7, yang berisi kompilasi seluruh data-data survei dari tahun 2018 s.d. 2022. Selat Malaka dan Selat Singapura sangat strategis bagi sistem ekonomi dunia. Layanan peta laut untuk navigasi MSS ENC memerlukan data yang akurat dan up to date, mengikuti standar survei hidrografi terbaru dan standar peta laut modern.
Untuk diketahui, ASEAN Hydrographic Survey Workshop adalah kegiatan puncak dan merupakan sosialisasi kegiatan terkait dengan MSS-ENC yaitu Joint Survey 2018-2022 hingga pembuatan MSS ENC Edisi Ke-7 sebagai bentuk kolaborasi antara negara pantai Selat Malaka dan Selat Singapura, yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura beserta Jepang.
Turut hadir sebagai undangan VIP antara lain: Mr. Kiya Msahiko Dubes Jepang untuk ASEAN, Mr. Novie Riyanto Sekjen Kemenhub RI, Mr. Satvinder singh Deputi Sekjen ASEAN Economic Community, Mr. Yoshifumi Miyatake Deputi Direktur Biro Maritim, Capt. M. Segar, Asisten CEO MPA Singapore, Mr. Arumugam V.S. Subramaniam, Direktur Martime Operation Malaysia, dan Laksamana Madya TNI Nurhidayat Komandan Pushidrosal TNI AL.
Pada kesempatan tersebut Komandan Pushidrosal sebagai Chair EAHC, pada kegiatan tersebut menyampaikan perkembangan hidrografi, nautical charting dan maritime safety information di regional East Asia Hydrographic Commision, khususnya di Selat Malaka dan Selat Singapura. Komandan Pushidrosal mendorong negara-negara anggota EAHC dan ASEAN untuk semakin memperkuat kerjasama dan kolaborasi tidak hanya untuk menjalankan tugas lembaga hidrografi secara tradisional namun untuk bekerja lebih keras dalam melaksanakan mandat sebagai lembaga hidrografi modern.(red)
Be First to Comment