Benchmarking ke UMI, Unhan RI Perkuat Kompetensi Insinyur Pertahanan

Delegasi FTTP Unhan RI melakukan peninjauan fasilitas dan berfoto bersama civitas akademika FTI UMI Makassar, Rabu (19/11/2025). (Foto: Ist)

MAKASSAR, NP – Fakultas Teknik dan Teknologi Pertahanan (FTTP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melakukan benchmarking ke Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI) Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI), Rabu (19/11/2025). Kegiatan ini dipimpin oleh Marsma TNI Dr. Ir. Sovian Aritonang, S.Si., M.Si., Plt. Dekan FTTP Unhan RI, bersama jajaran pimpinan program studi dan pengelola akademik.

Rombongan disambut oleh pimpinan FTI UMI di bawah koordinasi Prof. Dr. Ir. Lamatinulu, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., Dekan FTI UMI. Diskusi berlangsung di ruang pertemuan FTI UMI dengan suasana akademik dan profesional, dipandu Sekretaris Prodi PPI UMI, Dr. Ir. Taufik Nur, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., CSCA.

UMI: Pionir Program Profesi Insinyur di Indonesia

FTTP Unhan RI memilih UMI sebagai lokasi benchmarking karena:

1. PPI UMI merupakan program profesi insinyur pertama yang meluluskan insinyur di Indonesia pada 2017, meraih Rekor MURI.
2. PPI UMI terakreditasi Unggul oleh LAM Teknik, dengan kurikulum berbasis standar IABEE dan sistem pembelajaran Outcome Based Education (OBE).
3. Konsisten melahirkan lulusan berprestasi, termasuk Kolonel Laut (E) Dr. Ir. H.A. Danang Rimbawa, S.Si., M.T., M.Tr.Opsla., CEH., CSBA., IPM., ASEAN Eng., kini Kaprodi Rekayasa Pertahanan Siber FTTP Unhan RI.

Tujuan Benchmarking

Kegiatan ini bertujuan memperkuat standar akademik PPI Unhan RI, mempelajari sistem pengelolaan akademik, asesmen portofolio, kurikulum OBE, dan manajemen mutu PPI UMI. Marsma TNI Dr. Ir. Sovian Aritonang menegaskan, “Kunjungan ini bagian dari strategi Unhan RI untuk melahirkan insinyur profesional yang kompeten di bidang pertahanan modern.”

Kolaborasi Ke Depan

FTTP Unhan RI dan FTI UMI sepakat meningkatkan kerja sama melalui penyusunan kurikulum berbasis kebutuhan pertahanan, joint supervision portofolio PPI, pertukaran praktisi dan dosen berlisensi Insinyur Profesional, serta penyelenggaraan seminar nasional profesi insinyur dan teknologi pertahanan. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat kontribusi kedua institusi dalam menyiapkan insinyur andal menghadapi tantangan masa depan. (red)