Press "Enter" to skip to content

Dayana Kazakhstan Sebut IKN dan PKN Punya Kesamaan dalam Semangat Nusantara

Social Media Share

JAKARTA, NP- Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menyambut baik upaya pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Gubernur Ibu Kota Astana, Zhenis Kassymbek tentang inisiatif Ibu Kota Negara.

Mou yang disebut juga sister capital city atau ibu kota negara kembar itu direncanakan akan mengadopsi pembangunan kota di Astana, Kazakhstan.

Kesungguhan tersebut diwujudkan PKN dengan mengundang Dayana Assembayeva selaku Duta Lingkungan dari Ibu Kota Astana, Kazakhstan ke Kantor Pimpinan Nasional (Pimnas) Partai Kebangkitan Nusantara di Jl Ki Mangunsarkoro No 16 A, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023).

Kehadiran Dayana yang juga dikenal sebagai pegiat medsos dan YouTuber internasional itu diterima Sekjen Pimnas PKN Sri Mulyono didampingi sejumlah pengurus Pimnas PKN antara lain Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKN Agustinus Lesek (Gusti Lesek).

“Sebetulnya kita punya sejarah starting point yang mirip, makanya Dayana kesini untuk men-support, sehingga secara konsep IKN itu bisa menjawab permasalahan yang ada di Indonesia sekarang. Khususnya di Ibu Kota Jakarta yang tercemar polusi udara sangat tinggi dan banyak terjadi kemacetan lalu lintas, ujar Dayana.

Dengan kondisi Jakarta yang polusinya tertinggi sekarang ini, menurut gadis cantik berkulit putih ini semakin menguatkan perlunya memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke IKN yang berlokasi di Penajam Paser, Kalimantan Timur.

Dayana pun mengomentari atensi besar dari PKN, yang menurutnya sama-sama mengusung nama Nusantara. Secara branding, kata Dayana, Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) sama-sama mengusung semangat Nusantara untuk menjadi ke arah lebih baik.

“Mudah mudahan dengan pindahnya Ibu Kota ke IKN menjadi salah satu solusi terbaik,” ujar Dayana.

Sementara itu, Sekjen Pimnas PKN Sri Mulyono mengatakan ada dua isu berkaitan dengan kehadiran Dayana Assembayeva selaku Duta Lingkungan dari Ibu Kota Astana, Kazakahstan ke Kantor Pimnas PKN.

“Pertama adalah bahwa antara Astana sebagai Ibu Kota Kazakhstan dengan IKN Ibu Kota Nusantara ini adalah sister city. Mungkin tidak kembar persis, tapi kembar identik. Karena Ibu Kota Astana lahirnya lebih dulu 25 tahun lalu, sementara IKN baru mau dibangun,” urai Sri Mulyono.

Kedua, adalah mengenai konsep Go Green IKN yang mirip dengan Ibu Kota Astana di Kazakhstan. Yaitu konsep Ibu Kota yang mencintai dan mengutamakan lingkungan dalam sendir kehidupannya.

“Dalam semangat ini, PKN juga merangkul kerjasama dengan Dayana sebagai Duta Lingkungan dari Astana Kazakahstan sebagai sister city IKN, yang sejalan dengan komitmen PKN terhadap Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan,” terang Sri Mulyono.

Ia meyakini pemindahan ibukota adalah langkah strategis yang tidak hanya akan mengatasi beragam permasalahan di DKI Jakarta, tetapi juga akan memberikan dampak positif pada keseluruhan keberlanjutan Indonesia.

Menurutnya, sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan visi ini, PKN memandang bahwa pendekatan ibukota nusantara adalah jalan yang tepat. Konsep ini harus mengedepankan penggunaan energi bersih dan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya seperti natural gas dan solar panel.

“Bapak Anas Urbaningrum sebagai ketua umum PKN juga sangat mendukung, supaya ikan ini segera direalisasikan, dijalankan karena banyak faktor, banyak pertimbangan, mengapa IKN harus cepat berjalan, salah satunya karena Jakarta yang sudah sangat padat dan polusi yang sangat tinggi,” tegas Sri Mulyono.(dito)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *