Press "Enter" to skip to content

KRI Teluk Cirebon 543 BKO Kolinlamil, Tiba Bawa Logistik Untuk Bencana Mamuju

Social Media Share

JAKARTA, NP – Unsur Kapal perang TNI AL KRI Teluk Cirebon 543 tiba di dermaga Lanal Mamuju. Kapal perang yang berada dibawah kendali operasi (BKO) Komando Lintas Laut Militer ini membawa bantuan logistik untuk korban bencana gempa Sulawesi Barat (Sulbar).

KRI Teluk Cirebon 543 yang mengangkut bantuan dari Posko TNI AL saat ini sedang melaksanakan debarkasi seluruh barang-barang yang terdiri dari berbagai bahan bantuan berbagai jenis.

KRI Teluk Cirebon 543 berangkat dari Dermaga Beaching, Kolinlamil pada Rabu lalu (20/1) menyusul kedua Kapal Perang TNI AL lainnya yang telah berangkat mendahului yaitu KRI Teluk Ende-517, KRI Dr Suharso dan KRI Tongkol-813 dan kini telah sama-sama sandar di dermaga Lanal Mamuju.

“Hingga sampai dengan saat ini, semenjak update terjadinya gempa pada hari Jum’at dini hari tanggal 15 Januari 2021, Posko TNI AL yang dikoordinir Kolinlamil telah berhasil mengirimkan bantuan Logistik serta personel, obat-obatan dan perlengkapan kebutuhan medis melalui jalur laut dengan menggunakan 2 Kapal Perang TNI AL KRI Teluk Cirebon 543 dan KRI Banda Aceh 593,” kata Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irvansyah, SH., CHRMP, M.Tr (Opsla), disela waktunya dari Mako Kolinlamil, Rabu (27/1).

Panglima Kolinlamil mengatakan kedua kapal perang Republik Indonesia yang berangkat dari Dermaga Kolinlamil, satu telah sandar di Dermaga Lanal Mamuju. Sedangkan KRI Banda Aceh 593 sempat singgah di Surabaya untuk mengambil Logistik yang telah dihimpun dari Posko TNI AL wilayah Surabaya untuk disalurkan kepada para korban gempa bumi di Sulbar.

“KRI Teluk Cirebon 543 sekarang dalam posisi sandar di dermaga Lanal Mamuju untuk debarkasi barang bantuan logistik yang di bawa dari Jakarta dan ini adalah upaya TNI AL dalam membantu masyarakat yang terkena dampak musibah bencana alam sesuai dengan arahan dari pimpinan kami yaitu bapak Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., yang senantiasa untuk selalu mendukung dalam kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP),” ujarnya.

Diketahui, gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,2 di Sulawesi Barat membuat puluhan orang meninggal dunia dan ratusan orang terluka. Pemerintah juga sudah menetapkan status tanggap darurat atas gempa Sulbar. Saat ini telah ditetapkan status tanggap darurat di tingkat provinsi. (Pen)

 

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *