Press "Enter" to skip to content

PHDI: Seruan Provokatif Pemimpin Agama Hindu di India Tak Sesuai Ajaran Weda

Social Media Share

JAKARTA, NP- Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) mengeluarkan sikap resmi atas isu konflik agama di India yang memantik perhatian dunia.

Sikap PHDI tersebut menyikapi berita dan video viral pidato pemuka dan pemimpin agama Hindu di India yang membuat seruan provokatif bahkan ada di antaranya provokasi untuk membunuh umat Muslim.

“Sehubungan dengan adanya berita viral tentang provokasi oleh seorang oknum Pandit di India, kami Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat merasa perlu menyampaikan hal-hal sebagai berikut,” dalam press rilis yang ditandatangani Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya dan Sekretaris Umum PHDI Pusat, I Ketut Budiasa, Jumat (14/4/2023).

Pada butir pertama, PHDI menyatakan menyesalkan pernyataan Oknum Pandit tersebut yang sama sekali tidak mewakili pandangan Hindu di manapun di dunia khususnya Hindu Indonesia, karena tidak menemukan dasar pijakan dalam Kitab Suci Weda.

“Bahwa bangsa Indonesia telah menjadikan Pancasila sebagai falsafah bangsa yang bersifat final — dengan sesanti Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian tak terpisahkan dari falsafah tersebut. Sesanti ini diambil dari Kitab Kekawin Sutasoma yang kemudian menjadi pegangan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini sesuai dengan ajaran Hindu yang berlandaskan Tat Twam Asi dan Vasudhaiva Kutumbakam, yang merupakan intisari Weda yang menjadi dasar ajaran toleransi dalam agama Hindu.” sebut PHDI pada butir kedua rilisnya.

Ketiga, Bahwa Hindu di Indonesia yang telah menyatu dengan kearifan lokal sejak awal sejarah nusantara telah membuktikan hubungan yang baik, toleran, dan harmonis dengan semua agama. Hindu Indonesia sangat sepaham dengan pesan Presiden pertama RI, Soekarno, bahwa “kalau jadi Hindu, jangan jadi orang India”.

“Hal ini sesuai dengan Tri Kerangka Dasar Agama Hindu, di mana Hindu Indonesia dan Hindu India sama dalam Tattwa (filsafat), tetapi bisa berbeda dalam susila (etika), bahkan hampir sepenuhnya berbeda dalam upacara (ritual dan adat tradisi).”

Butir keempat menyatakan bahwa dengan hal-hal tersebut di atas, maka umat Hindu Indonesia diminta agar tetap tenang, teduh, damai, shanti, menjunjung tinggi toleransi dan berharmoni dengan semua umat beragama lainnya. Umat Hindu Indonesia berkomitmen untuk terus bekerjasama dan bergandengan tangan dalam kebaikan dengan seluruh umat beragama guna mewujudkan Indonesia Maju dan berkontribusi dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Untuk itu, PHDI mengimbau seluruh anak bangsa untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”.

“Demikian dapat kami sampaikan untuk dapat dipedomani oleh seluruh umat Hindu di Indonesia,” tutup PHDI dalam keterangan resminya tersebut.(dito)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *