Press "Enter" to skip to content

Menaker Tegaskan Pentingnya Pengembangan Modal Insani dalam Pembangunan Ketenagakerjaan

Social Media Share

JAKARTA, NP – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, menekankan pentingnya pengembangan modal insani sebagai prioritas dalam pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia.

Menurut Menaker, peningkatan kualitas tenaga kerja merupakan kunci dalam menciptakan tenaga kerja yang memiliki daya saing di era digital.

“Tantangan yang sekarang dihadapi oleh tenaga kerja Indonesia adalah tingkat pendidikan pekerja serta kurangnya keterampilan digital,” ujar Menaker Yassierli saat menjadi pembicara pada Studium Generale dan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Evaluasi Ketenagakerjaan dan Roadmap Pengembangan SDM Indonesia, di Aula Universitas Binawan, Jakarta, Sabtu (25/1/2025).

Menaker menyoroti rendahnya indeks modal manusia dan keterampilan digital tenaga kerja Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen mempercepat transformasi di sektor ketenagakerjaan, termasuk melalui pelatihan yang terintegrasi dengan kebutuhan industri global, seperti green jobs, teknologi medis, dan ekonomi digital.

“Human capital index Indonesia masih berada di bawah rata-rata ASEAN. Oleh karena itu, kami menargetkan upskilling dan reskilling tenaga kerja melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan dan pelatihan berbasis kebutuhan industri,” jelas Yassierli.

Ia juga menegaskan pentingnya keselarasan keterampilan tenaga kerja dengan transformasi digital dan ekonomi hijau, termasuk peningkatan kemampuan di bidang kecerdasan buatan, analisis data, dan energi terbarukan.

Selain itu, program pelatihan vokasi menjadi salah satu fokus pemerintah. Pada tahun 2024, terdapat 3.320 program pelatihan yang tersedia melalui SIAPKerja, termasuk pelatihan hibrida dan e-training.

Di samping pelatihan vokasi, Menaker menambahkan bahwa sertifikasi kompetensi berbasis SKKNI yang relevan dengan kebutuhan industri terus ditingkatkan agar tenaga kerja Indonesia mampu bersaing di pasar kerja global.

“Kami optimistis melalui kebijakan yang inklusif dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia mampu mencetak tenaga kerja berkualitas tinggi yang siap menghadapi tantangan global,” pungkasnya.(red/hms).

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *