Press "Enter" to skip to content

Pengembangan Jalur Khusus Sepeda Harus Terus Diperbanyak

Social Media Share

JAKARTA, NP- Event Gowes Bersama Komunitas Sepeda Jakarta dihelat dalam rangka rangkaian ulang tahun Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) ketiga.

Menempuh jarak hingga 40 Km, peserta gowes menempuh rute Sudirman Loop 2x, naik Semanggi, MPR RI, Tentara Pelajar, TVRI, Gatot Subroto, MPR RI, dan 2x Loop. Diakhiri dengan makan siang di Tamarind and Lime Resto, di kawasan Senopati, Jakarta.

“Sejak tahun 2020 lalu, akibat pandemi Covid-19, olahraga sepeda mendapatkan tempat dihati masyarakat. Maraknya warga yang bersepeda bisa menjadi awalan yang bagus untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor ke tempat yang berjarak dekat. Karenanya pemerintah daerah perlu mendukung kegiatan bersepeda ini, dengan menyiapkan lebih banyak lagi jalur khusus sepeda,” ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Jakarta, Minggu (5/2/2023).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini juga mendorong para pecinta olahraga sepeda agar tidak hanya membeli sepeda buatan luar negeri. Melainkan juga membeli sepeda buatan anak bangsa di dalam negeri, yang kualitasnya tidak kalah dibanding sepeda impor.

“Presiden Joko Widodo saja menggunakan sepeda dalam negeri untuk berolahraga. Ada merk Kreuz, Polygon, dan Elemen. Serta masih banyak lagi berbagai merk lainnya. Dengan membeli sepeda dalam negeri, kita sudah berkontribusi terhadap pertumbuhan industri nasional dan pembukaan lapangan pekerjaan. Berkah booming sepeda harus dinikmati pelaku usaha nasional, bukan malah menguntungkan impor,” tegas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, di DKI Jakarta kabarnya sudah terdapat sekitar 301,084 kilometer jalur khusus sepeda. Walaupun efektivitas penggunaannya masih banyak diperdebatkan, namun setidaknya DKI Jakarta telah memulai melakukan terobosan baru menyediakan jalur khusus sepeda. Di Belanda saja, kabarnya membutuhkan waktu 50 tahun lebih agar jalur khusus sepeda di jalan raya bisa efektif, dan masyarakat bisa menikmati bersepeda sebagai salah satu pilihan alat transportasi.

“Survei ITDP pada 2021 melaporkan, di jalur sepeda Jalan Jenderal Sudirman, dalam rentang 14 jam pada hari kerja, terdapat sekitar 2.194 pesepeda melintas mulai pukul 06.00 hingga pukul 20.00. Menunjukan bahwa pada dasarnya masyarakat kita sangat gemar bersepeda. Karena itu butuh didukung sarana dan prasarana yang efektif dan efisien,” pungkas Bamsoet. (dito)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *