JAKARTA, NP – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Amirsyah Tambunan memberikan tausiyah dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Al-Jam’iyatul Washliyah di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (11/6/22).
Dalam tausiyahnya, Amirsyah mengingatkan kepada umat agar terus menjaga silaturahim dan mempererat ukhuwah. Amirsyah juga mengajak para Ormas Islam yang tergabung di bawah payung besar, MUI agar bergandengan tangan menjadi ikon pemersatu umat.
“Umat Islam yang mayoritas 97% sebagai pengikut Muhammad (Muhammadiyah) harus bersatu mengikuti jejak langkah perjungan Rasullah yang sukses membangun masyarakat Madani, menjadi Negara Madinah. Lalu membutuhkan ulama yang kharismatik menyatukan umat dengan wadah Nahdatul Ulama (NU). Kemudian mempersatukan umat bersama Persatuan Umat Islam (PUI) dengan dihubungkan secara berjamaah (Al Jam’iyatul Washliyah), Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) dan sejumlah ormas lebih dari 70 yang bergabung di MUI,” kata Amirsyah.
Amirsyah kemudian menyitir Firman Allah Swt dalam al-Qur’an yang berbunyi;
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا
“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai …”(QS.3:103)
Menurut Amirsyah, meskipun di antara umat memiliki perbedaan terhadap pilihan politik, namun semangat ukhuwah mesti diutamakan. Karena itu, lanjut Amirsyah mengingatkan, umat jangan mau di pecah belah, diadu domba dengan isu radikal-radikul, khilafatul muslimin, dan lain sebagainya.
“Ukhuwah yang utama. Jangan sampai kepentingan politik berbeda membuat kita bercerai-berai. Politik boleh beda, tapi ukhuwah hanya satu, baik dalam bentuk ukhuwah Islamiyah, insaniyah dan wathaniyah merupakan harga mati, sebagaimana NKRI merupakan harga mati,” tandas Amirsyah. [rif]
Be First to Comment