Kepala BNN RI Suyudi Ario Seto.(Ist)
LIDO, NP— Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Suyudi Ario Seto, menegaskan pentingnya soliditas di seluruh jajaran BNN dalam menjalankan tugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Commander Wish yang diikuti oleh pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama dari pusat hingga daerah, Kamis (11/9/2025), di GOR Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Jawa Barat.
“Kita harus memiliki semangat yang sama. Soliditas harus menjadi pedoman kita. Harus solid, kuat, dan jangan mudah rapuh,” ujar Suyudi dalam keterangannya, Jumat, (12/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN juga menekankan dua nilai lainnya yang menjadi pilar kepemimpinannya, yakni integritas dan sinergitas. Ia menyampaikan bahwa integritas merupakan fondasi utama yang harus tercermin dalam sikap, keputusan, dan tindakan setiap insan BNN. Sementara sinergitas, menurutnya, penting untuk memastikan seluruh elemen organisasi berjalan seirama, serta menjalin kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan Indonesia Bersinar—Indonesia yang bersih dari narkoba.
Tiga Misi Strategis
Dalam arahannya, Suyudi turut memaparkan tiga misi utama yang menjadi fokus kebijakan strategis BNN di bawah kepemimpinannya. Ketiga misi tersebut adalah:
1. Meningkatkan rasa aman, melalui penyusunan dan implementasi kebijakan pencegahan serta pemberantasan narkotika yang tepat sasaran.
2. Meningkatkan keterpulihan penyalahguna narkoba, dengan memperkuat layanan rehabilitasi.
3. Mendorong tata kelola kelembagaan yang responsif dan proaktif, melalui transformasi digital dan kolaborasi antarpemangku kepentingan.
Ketiga misi tersebut menjadi dasar pijakan BNN dalam mewujudkan visi besar: Bersih Narkoba untuk SDM Unggul, menuju Indonesia Emas 2045.
Program Prioritas
Untuk mengakselerasi pencapaian visi tersebut, BNN telah merumuskan pentahapan arah strategis dan kebijakan yang diturunkan ke dalam program-program prioritas. Di antaranya adalah pemberdayaan masyarakat miskin terdampak narkoba, pelaksanaan rehabilitasi rawat jalan yang akuntabel, pemberantasan berbasis teknologi, serta transformasi digital untuk meningkatkan efektivitas kelembagaan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pelaksanaan Program Quick Win 100 Hari, sebagai bentuk percepatan implementasi kebijakan. Program ini dirancang untuk menggandakan dampak dari setiap inisiatif, sekaligus menjadi indikator awal dalam mengukur efektivitas kepemimpinan baru di tubuh BNN.
Pendekatan Berbasis Kemanusiaan
Dengan strategi yang terarah serta komitmen tinggi dari seluruh jajaran, BNN optimistis dapat memperkuat implementasi P4GN. Kepala BNN menegaskan bahwa perang terhadap narkotika akan dilakukan secara tegas, tanpa kompromi terhadap jaringan peredaran gelap. Namun, pendekatan tersebut tetap menempatkan nilai-nilai kemanusiaan sebagai landasan, terutama dalam penanganan terhadap penyalahguna melalui rehabilitasi dan pemulihan hak-hak sosial mereka.
“Kita mengusung War on Drugs for Humanity. Keras terhadap pengedar dan bandar, namun manusiawi terhadap penyalahguna,” tegas Suyudi.
BNN berharap, dengan sinergi seluruh elemen bangsa dan pendekatan yang menyeluruh, upaya mewujudkan Indonesia yang bersih narkoba tidak hanya menjadi cita-cita, tetapi kenyataan yang dapat dirasakan hingga ke akar rumput masyarakat.(red)
Be First to Comment