Press "Enter" to skip to content

132 Santri dan Puluhan Tokoh Diusulkan pada Pesantren Award 2025

Social Media Share

Ketua Tim Penilai Pesantren Award 2025, Alissa Wahid (tengah), memimpin rapat persiapan penjurian di Jakarta.(Ist)

JAKARTA, NP — Ajang penghargaan Pesantren Award 2025 segera memasuki tahap seleksi. Ratusan nama dari berbagai kategori telah diajukan dalam proses penjaringan yang berlangsung pada 11–20 Agustus 2025. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi pesantren, santri, tokoh, dan pemerintah daerah dalam memajukan ekosistem pesantren di Indonesia.

Penghargaan dijadwalkan akan diserahkan bertepatan dengan Hari Santri, 20 Oktober 2025.

Direktur Pesantren Kementerian Agama, Basnang Said, mengungkapkan bahwa proses seleksi dilakukan secara ketat dan melibatkan berbagai pihak untuk menjamin akurasi serta kredibilitas hasil akhir. Salah satu bentuk dukungan datang dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang menerbitkan surat kawat kepada pemerintah daerah agar mengusulkan nama kepala daerah yang dinilai layak menerima penghargaan.

“Dari proses tersebut, tercatat sebanyak 45 pemerintah daerah telah mengajukan usulan,” ujar Basnang dikutip laman resmi Kemenag, Sabtu (13/9/2025).

Hal itu disampaikan dia di Jakarta, Jumat.Tak hanya pemerintah daerah, proses pengajuan juga terbuka bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) dan organisasi kemasyarakatan Islam. Meskipun demikian, penetapan penerima penghargaan sepenuhnya menjadi kewenangan dewan juri independen yang telah dibentuk.

Empat Kategori Penghargaan

Pesantren Award 2025 terdiri atas empat kategori utama, yaitu Kepala Daerah Peduli Pesantren, Pesantren Transformatif, Santri Inspiratif, dan Tokoh Pesantren (Lifetime Achievement). Menurut Basnang, keempat kategori tersebut dirancang untuk mewakili spektrum kontribusi dalam pengembangan pesantren dari berbagai lini.

“Kemenag memberikan kepercayaan penuh kepada dewan juri untuk menetapkan para penerima penghargaan, termasuk kategori bergengsi Lifetime Achievement,” katanya.

Ketua Tim Penilai, Alissa Wahid, menegaskan bahwa kualitas proses seleksi menjadi kunci dalam menjaga kredibilitas Pesantren Award 2025. Ia menyebut bahwa jumlah usulan yang masuk menggambarkan antusiasme tinggi dari komunitas pesantren.

Tercatat sebanyak 132 usulan diterima untuk kategori Santri Inspiratif, disusul 118 usulan untuk Pesantren Transformatif, serta puluhan lainnya untuk kategori kepala daerah. Dari seluruh usulan tersebut, dilakukan seleksi administrasi untuk menjaring  10 kandidat terbaik di masing-masing kategori. Selanjutnya, tiga finalis akan dipilih untuk mengikuti presentasi dan wawancara langsung di hadapan dewan juri.

Suasana rapat persiapan Pesantren Award 2025 di Jakarta, Jumat (12/9/2025).(Ist)

Seleksi Khusus untuk Tokoh Pesantren

Kategori Lifetime Achievement akan melalui proses seleksi tersendiri oleh tim juri, mengingat penghargaan ini diberikan kepada tokoh pesantren yang telah menunjukkan dedikasi dan pengaruh jangka panjang dalam pengembangan pendidikan pesantren nasional.

“Penghargaan ini juga akan dilengkapi dengan penerbitan karya tulis para tokoh pesantren penerima anugerah oleh Kemenag, sebagai dokumentasi warisan intelektual pesantren,” ujar Alissa.

Rangkaian penjurian akan dilaksanakan dalam dua tahap. Sidang pertama dilakukan secara daring pada 18 September 2025 untuk menetapkan tiga finalis di setiap kategori. Sementara sidang kedua digelar secara luring pada 22–24 September 2025 di Jakarta, berisi sesi presentasi dan wawancara akhir.

Alissa menambahkan, Pesantren Award diharapkan tak sekadar menjadi ajang seremoni, tetapi mampu menjadi ruang apresiasi yang kredibel dan berdampak bagi masa depan pendidikan pesantren di Indonesia.

“Penghargaan ini harus menjadi standar baru bagi kualitas dan dedikasi insan pesantren. Kita ingin menjadikan ajang ini sebagai inspirasi sekaligus penggerak perubahan,” katanya.(red)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *