Gelaran “Al Hidayah Project Fair di Jagakarsa, Jakarta, Kamis (16/3/2023). (Foto: Setwapres)
JAKARTA, NP- Staf Khusus Wakil Presiden (Stafsus Wapres) Dr. Gatot Prio Utomo menegaskan anak Indonesia harus berkualitas, memiliki kemampuan bernalar serta memiliki karakter kuat.
Pada peringatan 109 tahun kemerdekaan Indonesia, anak Indonesia tidak boleh menjadi beban negara tetapi harus menjadi penopang utama kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Penegasan ini disampaikan Gatot Prio Utomo saat menghadiri gelaran “Al Hidayah Project Fair di Jagakarsa, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Ia mengaku bahagia dan bangga bisa menginspirasi guru, orang tua murid dan siswa-siswi SD Islam Al Hidayah Jakarta.
Menurut Stafsus Wapres, untuk menjadi generasi Indonesia yang berkualitas, anak Indonesia harus terhindar dari stunting. Ada banyak sayuran yang mengandung gizi baik yang bisa menjadi asupan ibu hamil dan menyusui. Para calon ibu juga harus mulai minum vitamin dan pil tambah darah.
“Tidak boleh anak Indonesia kekurangan gizi sejak dalam kandungan ibunya dan dua tahun sejak kelahiran. Mereka ini calon generasi Indonesia yang harus dijaga dengan baik terutama dalam fase pembentukan otaknya,” ujar Gatot.
Selanjutnya, ujar Gatot, pendidikan anak-anak harus bisa menumbuhkan kemampuan otak anak dengan pembelajaran yang sederhana, mendasar, bernalar dan kontekstual.
“Ajari anak didik dengan pendidikan matematika yang bernalar serta pembelajaran literasi yang bermakna. Dua isu ini masih menjadi tantangan bagi bangsa ini tetapi pemerintah optimis bisa mengatasinya dengan baik asal semua elemen masyarakat bisa bergandengan tangan bersama-sama dan berkolaborasi,” imbuhnya.
Tidak bisa, katanya, problem besar bangsa Indonesia di bidang pendidikan, dilakukan sendirian oleh pemerintah. Selain negara Indonesia yang sedemikian besar dan jumlah penduduk yang sangat besar, peran masyarakat, swasta, dan para ahli dan profesional di berbagai bidang dapat bersatu padu dalam gerak yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
“Saya yakin dan optimis Indonesia bisa. Pendidikan Indonesia dan kompetensi anak Indonesia di bidang matematika, membaca dan sains bisa mencapai target Harmonise Test Score (HTS) hingga 450 dalam standar Human Capital Index (HCI) asalkan ada kemauan dan kepemimpinan yang persisten dan berkesinambungan,” ujar Gatot memberi motivasi.
Angka HTS Indonesia dalam laporan HCI 2020 masih berada di angka 395 dari skore tertinggi 625. HCI merupakan program World Bank yang memproyeksikan produktivitas anak-anak di seluruh dunia. Proyeksi itu dititikberatkan pada sektor pendidikan dan kesehatan.(dito)
Be First to Comment