Press "Enter" to skip to content

Kritik Ketua DPD RI LaNyalla, Effendi Simbolon: Tak Boleh Gunakan DPD RI untuk Kepentingan Politik Pribadi

Social Media Share

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (FPDIP) Effendi MS Simbolon. (Foto: narasipos.com)

JAKARTA, NP- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (FPDIP) Effendi MS Simbolon menyoroti kinerja Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang selama ini banyak menggunakan fasilitas negara bahkan institusi DPD RI untuk memperjuangkan kepentingan politiknya sendiri.

“Nggak bisa itu. Itu harus di-shutdown. Nggak boleh dong. Mau melakukan kunjungan kerja itu kan ada aturannya. Ini kemana-mana lambangnya DPD. Apalagi mau nyalon,” ujar Effendi MS Simbolon di Media Center Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Ia mencontoh, permohonan judicial review UU Pemilu oleh LaNyalla ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas dapat mengajukan pasangan calon presiden/calon wakil presiden dari 20% menjadi nol persen. “Itu kan untuk kepentingan pribadinya agar bisa nyapres 2024. Itu tidak boleh,” tegasnya.

Menurutnya, PT 20 persen itu bertujuan agar para pasangan capres/cawapres terseleksi dengan baik. Sehingga tidak semua orang dengan bebas bisa nyapres. Sebab kalau tidak dilakukan pembatasan maka semua orang asal mau, bisa nyapres.

“Kalau nol persen, yang mau nyapres bisa ribuan orang. Itu mau Pilpres atau Sipenmaru (Sistem penerimaan mahasiswa baru)?” kelakar Effendi Simbolon.

Kalau memang mau nyapres, Effendi menyarankan sebaiknya bikin partai. Nantinya rakyat yang akan memilih partainya mendapat dukungan rakyat atau tidak.

“Kalau dipilih dan dapat suaranya berapa, itulah kau jadikan mandat amanat rakyat untuk maju nyapres. Jangan pakai lembaga DPD RI untuk gugat PT Presiden untuk nyapres,” sesalnya.

Apalagi kata Effendi, kalau kepentingan politik pribadi menggunakan lembaga DPD RI yang penggunaan anggaran negaranya melekat dengan jabatannya. “Kalau mau nyalon harus di luar penggunaan APBN. Ini nggak ada tertibnya sebelah (DPD RI-red) nih,” sambung Anggota Komisi I DPR ini.

Oleh karena itu, Effendi mengingatkan agar ada kontrol dari pimpinan DPD RI dan Anggota DPD RI untuk mengkritinya. “Mau jadi apa republik ini kalau mau-maunya sendiri. Saya Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP terikat dengan 9 fraksi DPR RI yang lain. Kalau keluar gedung ini tidak bisa saya membawa-bawa lembaga DPR RI,” tegasnya.

Ia menilai kesibukan politik LaNyalla tersebut luar biasa. “Pagi ini di sini, siang di sini, sore di sana, dan malam di luar sana. Lalu, anggota DPD RI yang lain pada kemana? Tidak ada yang berani mengkritisi?” ucap Effendi.(har)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *