JAKARTA, NP – Unhan RI dalam Sidang Senat Terbukanya, mengukuhkan gelar Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap Ilmu Pertahanan Bidang Kesehatan Militer kepada Letnan Jenderal TNI ( Purn) Prof.Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI.
Acara pengukuhan dipimpin Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof.Dr. Amarulla Octavian.,S.T.,M.Sc., DESD selaku Ketua Senat Unhan di Kampus Bela Negara Unhan, Sentul Jawa Barat, Rabu (12/1/2022).
Rektor Unhan, Amarulla dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada Mantan Menkes RI, Terawan atas pencapaian prestasi akademik yang membanggakan.
Menurut Amarulla, Terawan mampu menciptakan dan merumuskan pertahanan kesehatan nasional melalui sebuah teori yang terkait dengan metode “Cuci Otak” pada penderita stroke.
Dijelaskan dia, brain washing itu sendiri bukan cuci otak seperti yang dipahami masyarakat selama ini. Melainkan endovaskular treatment atau neurovaskular intervention. “Teori yang dikembangkan tersebut rupanya sudah diaplikasikan di Jerman dengan nama ” Terawan Theory”. Teori yang dikembangkan sejak tahun 1990-an ini dapat mengurangi paparan radiasi dalam otak dan terbukti sampai saat ini banyak pasien yang tertolong dari serangan stroke,”ujar Amarulla.
Pada kesempatan tersebut Terawan memaparkan orasi ilmiah yang berjudul : “Peran Kesehatan Militer Dalam Mendukung Ketahanan Kesehatan Nasional”.
“Seiring dengan majunya perkembangan iptek menyebabkan terciptanya globalisasi dalam berbagai bidang. Hal ini membuat tantangan yang kita hadapi menjadi semakin komplek dan dapat berimplikasi pada pertahanan negara. Tantangan yang ada pada saat ini tidak hanya ancaman di bidang militer, namun juga ancaman pada bidang non militer ataupun gabungan dari keduanya,”ungkap Terawan.
Menurut Terawan, kesehatan Militer merupakan bagian dari sistem pertahanan negara dalam menghadapi tantangan tersebut. Diperlukan strategi militer yang bersifat komprehensif baik itu strategi Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
“Kesehatan militer tentunya merupakan bagian dari strategi militer yang dipergunakan untuk menjaga serta memajukan Negara Republik Indonesia Tercinta,”ujar Terawan.
Mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto itu mengungkapkan, rumah sakit dengan fasilitas lengkap mulai didirikan, yang paling terkenal diantaranya adalah rumah sakit di Atlanta, Georgia yang didirikan oleh Dr. James Baxter Bean untuk merawat tentara dan korban perang dengan cedera maksilofasial
Turut hadir sejumlah pejabat termasuk Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A sekaligus Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute dan pendiri AHY Foundation dan sejumlah Menteri Kabinet serta undangan lainnya antara lain Menhan RI, Menkes RI, Menteri KKP RI, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BRIN, Ka. BKKBN, Dirut BPJS, Wakil. Ketua DPR RI serta Pejabat Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan, Kementerian dan Lembaga, Rektor Perguruan Tinggi, Pejabat Pemprov/Kota, Guru Besar Unhan RI, Guru Besar Perguruan Tinggi, Dosen Unhan RI serta Pejabat Lainnya.(red)
Be First to Comment