Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memaparkan kondisi stok dan harga sapi jelang Natal dan Tahun Baru. (Foto: Ist)
BOGOR, NP – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, memastikan stok dan harga sapi hidup di tingkat produsen tetap terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru, hingga Lebaran tahun depan. Pernyataan itu disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Nasional ke-3 Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) di Bogor, Sabtu (20/12/2025).
Wamentan Sudaryono menegaskan, harga sapi di kandang peternak saat ini masih berada di bawah batas acuan yang ditetapkan pemerintah.
“Stok saat ini cukup, dan harga di tingkat produsen Rp52 ribu sampai Rp53 ribu per kg bobot badan. Lebih rendah dari harga acuan,” kata Sudaryono dalam keterangan tertulis, Minggu (21/12/2025). Ia merujuk Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024 yang menetapkan harga acuan pembelian (HAP) sapi hidup di tingkat produsen sebesar Rp56.000–Rp58.000 per kg bobot badan.
Wamentan juga menautkan stabilitas harga sapi dengan penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah. Menurutnya, program ini menjadi jaminan pasar bagi produk peternakan, terutama susu.
“Dulu peternak sapi perah terkadang susunya tidak terserap pasar. Sekarang melalui MBG, semua terserap. Tidak ada peternak yang susunya tidak akan diserap,” tegasnya.
Sudaryono menekankan pentingnya peran APPSI sebagai mitra strategis pemerintah. “Kami ingin APPSI menjadi mata, telinga, dan corong pemerintah. Yang baik sampaikan, yang tidak baik laporkan agar bisa kita selesaikan,” ujarnya. Ia meminta laporan cepat dari asosiasi bila terjadi gangguan produksi, penyakit hewan, atau masalah tata niaga, sehingga pemerintah dapat merespons lebih sigap dan terukur.
Di sisi lain, Ketua Umum APPSI yang juga Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mengamini bahwa kedekatan asosiasi dengan Kementerian Pertanian selama ini memberi banyak manfaat. Ia mencontohkan, kegiatan APPSI di daerah bisa mendatangkan perhatian dan bantuan, sekaligus meningkatkan derajat peternak melalui kontes sapi dan berbagai program pendukung lainnya.
Muzani juga menyoroti potensi besar pengembangan sapi perah dan unggas dalam kerangka MBG, sehingga peternak memiliki kepastian off-taker dan peluang usaha lebih menjanjikan ke depan (red)







Be First to Comment