JAKARTA, NP- Untuk mendukung kesiapan teknis unsur-unsur Kolinlamil dalam melaksanakan tugas pokoknya, tentu harus didukung dengan Sistem Pemeliharaan Terencana (SPT). Dan kali ini salah satu Kapal perang yang melakukan perawatan dan pemeliharaan adalah KRI Teluk Bintuni 520, Rabu (30/9).
KRI Teluk Bintuni 520 saat ini berada di Lampung selama kurang lebih 14 hari melaksanakan docking pemeliharaan dan perawatan bangunan bawah air di galangan kapal PT Daya Radar Utama, Lampung.
“KRI Teluk Bintuni adalah kapal perang jenis Landing Ship Tank yang memiliki tugas pokok operasi pergeseran pasukan dan material logistik ke seluruh wilayah Indonesia,” jelas Komandan KRI Teluk Bintuni 520 Letkol Laut (P) Andrik Irwanto.
Dikatakannya lagi, “Setelah pemantapan kondisi teknis, dengan melaksanakan beberapa perbaikan, diantaranya perbaikan sistem monitoring main engine yang memakan waktu agar kapal akan benar-benar siap operasi.”
Dinas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal (Disharkap) Kolinlamil sebagai satuan kerja pelaksana kegiatan, merencanakan waktu dan jenis kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bagi KRI jajaran Kolinlamil. Rencana perbaikan atau biasa disebut jadwal olah perbaikan (JOP) harus disesuaikan dengan rencana penggunaan operasi atau jadwal olah guna (JOG), sehingga kebutuhan operasi tidak terganggu oleh adanya perbaikan atau sebaliknya.
Sejalan dengan hal itu, Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) mengatakan bahwa sesuai tugas pokok Kolinlamil yang melaksanakan pergeseran personil, material dan logistik baik dalam Operasi Militer untuk Perang maupun Operasi Militer Selain Perang, kesiapan kapal perang merupakan faktor utama yang menjadi prioritas.
“Oleh karena itu dihadapkan dengan tingginya frekuensi operasional dan terbatasnya jumlah unsur yang ada, maka harus ada kesesuaian antara JOP dan JOG, bila tidak, dampaknya akan menghambat tugas operasi.” Tegas Panglima.
Ditambahkan Panglima Kolinlamil, dalam keseharian pemeliharaan dan perawatan kapal adalah menjadi tanggung jawab seluruh prajurit di bawah koordinator Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI. Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara mandiri oleh prajurit KRI meliputi platform, sensor, weapon and command (sewaco) serta permesinan.
Khusus pelaksanaan docking, secara reguler dilaksanakan dalam dua tahun dikarenakan bangunan bawah air sangat rentan terhadap bahaya korosi.
KRI Teluk Bintuni 520 adalah Kapal perang Republik Indonesia berjenis Landing Ship Tank (LST). Kapal perang ini sendiri diproduksi oleh PT Daya Radar Utama di Srengsem, Panjang, Bandar Lampung selama kurun waktu 16 bulan. (Pen)
Be First to Comment