Press "Enter" to skip to content

Komandan Seskoal Buka Latihan Posko Olah Yudha

Social Media Share

JAKARTA, NP – Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut atau yang selama ini dikenal dengan sebutan Seskoal, kini tengah memasuki tahun ke-62 dalam mendidik Perwira Menengah TNI AL, TNI dan juga Kepolisian. Perwira yang dididik tidak hanya dari dalam negeri saja, tapi terdapat juga Perwira Siswa (Pasis) yang berasal dari dan luar negeri. Mereka wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditentukan.

Salah satu kegiatan yang harus diikuti adalah program latihan. Dan saat ini Para Pasis tengah dihadapkan pada kegiatan latihan posko Olah Yudha Operasi Militer Perang (OMSP) “Jala Wira”. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengaplikasikan proses perencanaan operasi militer selain perang dalam berbagai situasi. Seperti misalnya dalam upaya membantu dalam krisis kemanusiaan, pemberantasan terorisme, menjaga perdamaian, dan membantu dalam evakuasi warga negara dengan menerapkan strategi, taktik dan teknik untuk memberdayakan kekuatan dan kemampuan unsur-unsur yang dimiliki TNI secara terintegrasi.

Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari ini, dilaksanakan dalam bentuk latihan, dengan metode geladi posko. Latihan ini dilaksanakan untuk mencapai pemahaman dan kemampuan Para Pasis. Termasuk didalamnya adalah sinkronisasi langkah-langkah perencanaan operasi gabungan dalam rangka OMSP pada tingkat kogasgab dan satgas. Sehingga, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menguji doktrin yang telah ada, yaitu operasi gabungan terpadu yang dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan militer (PPKM) OMSP.

Dalam kesempatan tersebut, KomandanSeskoal, Laksamana Muda TNI Fauzi, S.E., M.M. M.Tr.Opsla., M.Han menyampaikan bahwa, materi OMSP yang dilatihkan adalah operasi menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan. Sedangkan alasan mengapa materi ini dipilih adalah berdasarkan pertimbangan akan meningkatnya eskalasi bencana alam di sebagian wilayah NKRI.

“Materi OMSP yang dilatihkan adalah operasi menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan”, ungkap Danseskoal. Lebih lanjut Danseskoal berharap, agar dikalangan Pasis terbangun semangat integrasi, melalui penyamaan visi, persepsi dan interpretasi untuk mewujudkan interoperabilitas. Terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi gabungan terpadu dalam menanggulangi dampak bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.(Pen)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *