JAKARTA, NP – Mencermati berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, TNI AL dalam hal ini Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut (Dispotmaral) mengadakan Kursus Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut (Dawilhanla) dan Pengumpulan Data (Puldata) untuk meningkatkan Kompetensi Pengawak Organisasi Potmar.
Kursus yang dibuka langsung oleh Kadispotmaral Brigadir Jenderal TNI (Mar) Markos di lapangan Dispotmaral, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (20/12) akan dilaksanakan mulai tanggal 20 sampai 31 Desember 2021 diikuti sebanyak 53 peserta terdiri dari Kursus Perwira Dawilhanla 20 peserta, Kursus Bintara Dawilhanla 22 peserta dan Kursus Pengumpulan Data (Puldata) Potensi Maritim 11 peserta dari satuan-satuan jajaran TNI AL.
Kadispotmar dihadapan Sekdispotmaral Kolonel laut (P) I Gusti Putu Aswan Candra, para Kasubdis dan para staf Dispotmaral mengatakan bahwa Dawilhanla merupakan salah satu dari lima tugas TNI AL yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, pada Pasal 9 Huruf E yaitu melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
“TNI Angkatan Laut harus melakukan upaya, pekerjaan dan tindakan agar tugas dapat terlaksana dengan sukses. Upaya pekerjaan dan tindakan yang dilakukan dengan cara pembinaan potensi maritim untuk mempersiapkan secara dini, segenap potensi nasional bidang maritim sebagai komponen cadangan dan komponen pendukung dalam sistem pertahanan rakyat semesta,” ujar Brigjen Markos.
Lebih lanjut Brigjen Markos menjelaskan bahwa tugas Dawilhanla memerlukan pelibatan langsung insan Potmar di tengah-tengah masyarakat, oleh karena itu dibutuhkan kemampuan dan kompetensi khusus agar tujuan dari kegiatan Dawilhanla dalam menyiapkan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini untuk memenangkan peperangan, membantu mengatasi kesulitan rakyat dan tercapainya tugas pokok TNI AL secara optimal dan berkelanjutan.
Adapun materi kursus yang diberikan adalah pengetahuan tentang Pembinaan Potensi Maritim (Binpotmar) yang meliputi pembinaan geografis, demografis, sarana prasarana dan kondisi sosial masyarakat yang keseluruhannya menjadi Ruang, Alat dan Kondisi (RAK) juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara di laut, baik dimasa damai maupun perang.
Kegiatan kursus ini sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang tertera dalam program prioritas Kasal yakni pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan profesional.(Pen)
Be First to Comment