Press "Enter" to skip to content

Siap Menghadapi Situasi Terburuk di Laut, Prajurit Satlinlamil 2 Latihan Sea Survival

Social Media Share

JAKARTA, NP – Prajurit Satuan Lintas Laut Militer 2 melaksanakan latihan sea survival yang dilaksanakan di Dermaga Sea Rider Satkopaska Koarmada II, Ujung Surabaya, Selasa (31/5). Latihan ini sekaligus menguji fungsi kelayakan life craft KRI Banjarmasin-592. Latihan yang berlangsung selama sehari ini dipimpin oleh Komandan Satuan Lintas Laut Militer 2 Kolonel Laut (P) Muhammad Nizarudin.

Tujuan dari latihan sea survival ini untuk menyiapkan prajurit Satlinlamil 2 menghadapi situasi terburuk sebagai akibat terjadinya kecelakaan KRI yang menuntut prajurit pengawak untuk melaksanakan peran peninggalan guna meminimalir terjadinya korban jiwa. Kecelakaan dapat terjadi kapan saja sebagai akibat adanya cuaca buruk, kebocoran ataupun kebakaran sehingga KRI tidak mampu dipertahankan daya apungnya.

Komandan Satlinlamil 2 mengatakan dengan latihan tersebut diharapkan prajurit Satlinlamil 2 memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di laut sampai datang tim penyelamat. Dalam latihan tersebut dilaksanakan uji fungsi dari life craft KRI Banjarmasin-592. Para prajurit KRI diajarkan untuk bertahan hidup dengan memanfaatkan life craft KRI dengan segala peralatan yang berada di dalamnya.

Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Erwin S. Aldedharma mengingatkan jajarannya bahwa latihan sea survival wajib dikuasai oleh prajurit Kolinlamil khususnya yang masih berdinas aktif di KRI. Dalam hal penyelenggaraan operasi, hal-hal buruk dan tidak diharapkan harus diantisipasi dan disiapkan skenario penanganannya. Standar operasional prosedur harus dipahami dan dikuasai untuk meminimalkan resiko terjadinya kerugian personel dan materiil.

Zero accident dalam setiap penyelenggaraan latihan dan operasi adalah perintah Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono yang tidak bisa ditawar. Oleh karena itu guna mewujudkannya prajurit TNI AL harus sering berlatih secara berjenjang dan berkesinambungan, memahami dan menguasai serta melaksanakan standar operasional prosedur yang ada. Lebih baik mandi keringat di medan latihan daripada mandi darah di medan pertempuran. (Dispen Kolinlamil)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *