PRAMBANAN, NP- Untuk pertama kalinya PHDI Pusat melaksanakan upacara Parisudha Agung Paripurna Candi Prambanan. Upacara dilakukan sesuai amanat Pesamuhan Agung PHDI Tahun 2023 di Denpasar, Bali Tahun 2024.
“Untuk pertama kalinya pada “Ekadasi Suklapaksa Margasira, 12 November 856 Masehi”. Demikian siaran pers yang disampaikan PHDI Pusat, Selasa (12/11/2024).
Parisudha Agung Paripurna merupakan “Pujawali/Piodalan” Candi Prambanan dengan mengambil waktu sesuai perhitungan sasih.
Untuk menemukan dan menyepakati waktu pelaksanaan upacara Parisudha Agung Paripurna ini, PHDI Pusat telah melakukan berbagai kajian salah satunya FGD yang dilaksanakan bulan Oktober 2023 di Universitas Hindu Negeri IGB Sugriwa dengan menghadirkan Guru Besar Arkeologi UI, Prof Arismunandar dan Pakar Wariga Universitas Hindu Negeri IBG Sugriwa, Dr Gede Sutarya. Melalui kajian-kajian tersebut, diketahui bahwa Abhiseka Candi Prambanan dilakukan.
Sejak tahun 2019, upacara Abhiseka sudah dilaksanakan rutin dan tahun ini sudah pelaksanaan tahun ke 6. Bila upacara Abhiseka mengacu pada penanggalan tahun Masehi (12 Oktober), maka PHDI sesuai mandat Pesamuhan Agung mengacu pada penanggalan Sasih sesuai disebutkan di atas. Berdasarkan kajian para pakar, “Ekadasi Suklapaksa Margasira” adalah Ekadasi Purnama Sasih Kelima, atau 4 hari sebelum Purnama Sasih Kelima.
Disebutkan, ada keistimewaan yang luar biasa, bahwa secara kebetulan pada tahun 2024 ini 4 hari sebelum Purnama Sasih Kelima jatuh pada tanggal 12 November, sehingga upacara Abhiseka dan Parisudha Agung Paripurna dilaksanakan bersamaan.
Upacara gabungan Abhiseka dan Parisudha Agung Paripurna sendiri berjalan lancar dihadiri oleh 7 pendeta yaitu Ida Rsi Agung Putra Nata Siliwangi Manuaba yang juga adalah Sekretaris Sabha Pandita PHDI Pusat, Ida Pandita Mpu Jaya Brahmananda, Romo Wiku Satya Dharma Telabah, Ratu Bhagawan Dalem Acarya Mahakerti Wira Jagadmanik, Ida Pedanda Gede Nyoman Puja Manuaba dan Romo Rsi Asto Dharmo Eka Telabah.
Turut menghadiri peristiwa langka dan istimewa ini diantaranya Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Gede Narayana, Ketua Umum Panitia Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947, I Gusti Ngurah Putra, Ketua Panitia Abhiseka ke 6, I Nyoman Ariawan Atmaja, Ketua Team Kerja Pemanfaatan Candi Prambanan, I Wayan Dharmawan, Ketua Umum Pimpinan Pusat KMHDI, I Gede Eka Sudarwitha, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung dan Nyoman Warta, Ketua PHDI DIY.
Ketua Umum PH PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya yang juga menjabat Sekretaris Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dalam sambutannya menyampaikan Prambanan sebagai simbol toleransi.
“Peradaban Hindu dalam perjalanan sejarahnya yang panjang di Nusantara telah memberikan sumbangsih yang signifikan bagi bangsa Indonesia, salah satunya melalui spirit Bhinneka Tunggal Ika. Wisnu Bawa juga mengingatkan ajaran Panca Satya sebagai basis moral untuk membangun umat yang rukun, kuat dan berintegritas,” ucap Wisnu Bawa Tenaya.
Pesan toleransi dan persatuan yang disampaikan Ketua Umum Pengurus Harian PHDI tersebut sejalan dengan peristiwa penting dan istimewa di tahun 2024 dimana pada tahun ini Abhiseka dan Parisudha Agung Paripurna jatuh tepat di hari yang sama. Sebuah peristiwa langka yang terjadi puluhan tahun sekali.
“Semoga ini merupakan pertanda dan sinyal dari semesta, bahwa umat Hindu akan semakin kuat dalam ikatan persatuan. Sebagaimana yang nampak hari ini, 12 November 2024, di pelataran Candi Prambanan, warisan kejayaan leluhur Hindu di Nusantara yang kini dijadikan sebagai tempat ibadah umat Hindu Indonesia dan dunia,” harap Wisnu Bawa Tenaya.(ron)
Be First to Comment