Press "Enter" to skip to content

Kamla Zona Maritim Timur Sosialisasikan Bahaya Narkoba bagi Personelnya

Social Media Share

AMBON, NP – Kamla Zona Maritim Timur bekerja sama dengan BNN Provinsi Maluku mengadakan sosialisasi dan bimbingan personel terkait bahaya dan pengaruh narkoba di Pangkalan Armada Ambon, Jl. Wolter Monginsidi, Desa Halong, Kota Ambon, kemarin.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Timur Laksma Bakamla Arief Sumartono, S.Sos., M.Si (Han)., dan diikuti oleh seluruh personel Kantor Kamla Zona Maritim Timur, Pangakalan Armada Ambon, SPKKL Ambon, ABK KN Kuda Laut-403 dan KN Ular Laut-405.

Laksma Arief mengatakan, narkoba merupakan salah satu katagori kejahatan nasional jadi dalam penanganannya tidak hanya satu instansi saja, perlu adanya sinergi antar stakeholder.

Peran kita, lanjutnya, sebagai penegak hukum di laut dengan pengetahuan tentang narkotika dan obat atau bahan berbahaya tentunya sangat penting dalam memberantas kejahatan atau penyelundupan narkoba melalui laut.

“Ikuti seluruh rangkaian kegiatan sosialisasi bahaya dan pengaruh narkoba dengan baik, pahami dan bertanyalah kepada narasumber apabila dari materi kurang jelas,” pintanya.

Hadir sebagai narasumber Kepala Bidang P2M BNNP Maluku Drs. Abner Timisela, M.Si., sekaligus mewakili Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Maluku Brigjen Pol. Drs. Jafriedi, M. M., yang menjelaskan bahwa geografis yang terbuka menyebabkan narkoba dengan mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia.

Demografis yang sangat besar, katanya, menjadi pasar potensial peredaran gelap narkoba.

“Peredaran gelap narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja, melainkan juga anak-anak ditambah minimnya fasilitas dan aksesibilitas layanan rehablitasi bagi pecandu narkoba,” jelasnya.

“Jalur laut menjadi pintu masuk narkoba yang paling dominan. Jalur yang melewati pelabuhan resmi dan ilegal ditempuh karena semakin ketatnya pengawasan di bandara.
Aceh merupakan daerah penghasil ganja satu-satunya di Indonesia. Meski demikian, beberapa wilayah di Papua ternyata juga menghasilkan ganja meski belum banyak diedarkan ke seluruh Indonesia,” ungkapnya.

“Presiden dan Gubernur Maluku sudah menginstruksikan melalui BNN agar kegiatan sosialisasi terkait bahaya narkoba dan penyebarluasan informasi tentang P4GN kepada seluruh pegawai ASN/Swasta. Serta pelaksanakan tes urine kepada pegawai ASN/ Swasta termasuk Calon ASN supaya ditingkatkan karena melalui kegiatan ini dapat mengurangi penyalahgunaan narkoba dan tindak kejahatan,” tandas Drs. Abner Timisela.

Kegiatan dilanjutkan dengan tes urine bagi seluruh personel Bakamla RI yang mengikuti kegiatan sosialisasi dan bimbingan personel terkait bahaya dan pengaruh narkoba.(rls)

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *