Press "Enter" to skip to content

Dalam Sepekan Terakhir, BNN RI Ungkap Tiga Kasus Peredaran Narkotika Jaringan Internasional

Social Media Share

Konferensi pers Kolaborasi Pengungkapan Kasus Narkotika Jaringan Internasional di Kantor BNN Jakarta, Jumat (4/10/2024).(red)

 

JAKARTA, NP –  Badan Narkotika Nasional (BNN) RI berkolabortasi dengan Kodam XII/ Tanjungpura, KPU Bea Cukai Tipe C Soekarno Hatta dan PARSI dalam mengungkapkan kasus narkotika jaringan internasional. Hasilnya, terungkap tiga kasus peredaran narkotika jaringan internasional asal Singapura, Kamboja, dan Malaysia.

“Di depan kita ada 3 jenis barang bukti. Yang pertama adalah (paling kanan), heroin seberat 2,76 kg dan yang kedua adalah sabu seberat 9,83 kg dan terakhir (ketiga) adalah ganja seberat 114,23 kg. Ini adalah hasil operasi dari kerjasama kita semua dalam satu minggu terakhir ini,”kata Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom saat konferensi pers Kolaborasi Pengungkapan Kasus Narkotika Jaringan Internasional di Kantor BNN Jakarta, Jumat (4/10/2024).

Pertama adalah heroin 2,76 Kg. Ini adalah hasil kerjasama Bea Cukai dan BNN RI dalam menggagalkan penyelundupan heroin dari Asia Tenggara yang dikendalikan oleh jaringan internasional. Salah satu pelakunya adalah WNI yang ada di Golden Tri Angle. Tugasnya adalah merekrut WNI untuk menjadi kurir-kurir internasional.

Untuk itu Marthinus menghimbau kepada masyarakat Indonesia supaya tidak terprovokasi atau tidak larut dalam bujuk rayu para sindikat internasional ini.

Ia menyebut berdasarkan data dari Kemenlu, WNI yang terjerat tindak pidana narkoba dan saat ini sedang menunggu pelaksanaan putusan hukuman lebih dari 100 orang.

Martinus mengingatkan, bahwa kita memiliki perusahaan pengiriman TKI resmi dan legal, sehingga kita tidak terjebak dalam sindikasi kejahatan internasional.

Kasus kedua, yaitu pengungkapan sabu 9, 83kilogram, hasil kerja keras Kodam XII/ TPR dan petugas pengamanan perbatasan. “Beliau (Pangdam ) ini telah berkali-kali menangkap, menyita puluhan kg sabu dari Malaysia melalui perbatasan Kalimantan Barat,”imbuh Marthinus.

“Ini juga menjadi problem yang kita hadapi hari ini mereka memanfaatkan perbatasan negara, antara Kalimantan Barat dan Malaysia. Saya juga menghimbau kepada masyarakat kita ini adalah bisnis haram yang menyerap uang dari negara kita dibawa ke LN tanpa dipungut pajak. Ini merugikan secara ekonomi. Mental anak-anak kita juga dihancurkan. Karena itu kami serius menghadapi  jaringan-jaringan internasional yang masuk ke Indonesia,” tegas Martinus.

Kemudian yang terakhir (ketiga) barang bukti ganja. Ini datang dari Sumatera bagian Utara. Adalah keberhasilan operasi yang dilakukan oleh BNN RI khususnya BNN Propinsi Banten sebagai pintu masuk ke Pulau Jawa.

“Ini akan kita lakukan terus, menjaga setiap pintu masuk, baik dari LN maupun antar pulau. Kami tidak akan tidur. Kami akan mengejar siapapun. Jangan coba-coba merusak moral bangsa ini. Kami ingin menciptakan generasi muda kita yang unggul menuju Indonesia emas tahun 2045,”pungkas Marthinus.(red)
 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *