Press "Enter" to skip to content

Menarget Pensiunan untuk Pelatihan Budidaya Ikan di Bogor

Social Media Share

Panitia pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan kerja budidaya ikan konsumsi, Susan (kiri) dan Ahli Usaha Perikanan dan Kelautan, Dini.(Ist)

 

JAKARTA, NP – Panitia pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan kerja budidaya ikan konsumsi, Susan menarget pensiunan baik aparatur sipil negara (ASN) maupun swasta berkesempatan tetap produktif serta berkontribusi kepada masyarakat, keluarganya terutama yang menetap di Bogor, Jawa Barat. Bagi sebagian orang, pensiun bukanlah akhir dari kegiatan produktif, tetapi awal dari babak baru yang penuh dengan kesempatan.

“Mereka (pensiunan di Bogor) antusias. Ada yang suka budidaya ikan, budidaya tanaman. Saya hanya tertarik dengan program budidaya ikan, terutama untuk ikut menunjang suksesnya program makan bergizi gratis per 2 Januari 2025 mendatang,” kata Susan kepada Redaksi, di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Susan menambahkan,
beberapa pemerintah kabupaten/kota telah melakukan beberapa kali simulasi program makan siang gratis ini terhadap anak-anak tingkat SD hingga SMP. Sementara dari simulasi yang dilakukan, butuh anggaran Rp. 15 ribu untuk satu paket makan siang. Disisi lain, banyak pensiunan sering kongko-kongko di café/resto Doea Tjangkir Jl. Sawojajar, Bogor. Sebagian dari para pensiunan, masih antusias mencari kesempatan untuk lebih banyak terlibat dalam proyek-proyek sosial ataupun komersial.

“Salah satu (pensiunan di Bogor) punya lahan kosong sekitar (luasnya) 500 meter persegi di bawah kaki gunung Salak, desa Batu (Kab. Bogor). Mereka antusias untuk ikut pelatihan budidaya, tapi sebagian belum familiar. Karena budidaya ikan memang belum sangat dikenal dibanding budidaya tanaman,”kata pemilik café Doea Tjangkir di Bogor Senior Hospital (BSH) Jl. Tajur.

Pada pelatihan keterampilan kerja budidaya ikan konsumsi ini, peserta selain mendapatkan ilmu tentang usaha budidaya perikanan juga akan dibekali dengan bantuan stimulan sarana produksi perikanan berupa benih ikan dan pakannya dalam rangka meningkatkan motivasi dan juga semangat untuk berusaha. Ikan juga mengandung protein yang melimpah, memiliki peranan penting di dalam tubuh, yakni mengontrol nafsu makan, meningkatkan metabolisme, menambah energy.

“Aktivitas budidaya ikan juga tidak merepotkan, hanya perlu merawat, membesarkan ikan secara alami. Kondisi Bogor, sebagaimana lingkungannya dekat dengan IPB (Institut Pertanian Bogor), banyak pensiunan yang antusias beraktivitas, sharing. Saya mau, (pembudidaya) yang muda-muda aktif merespons, mengelola supaya tidak melulu budidaya tanaman saja di Bogor,” kata kolektor foto-foto asli Bung Karno ( the founding father), piano, kursi goyang ukir kayu jati.

Selain, kegiatan pelatihan diharapkan mengulangi success story kegiatan budidaya tanaman yang diselenggarakan Majalah Hobi dan Agribisnis Budidaya. Redaksi majalah tersebut menyelenggarakan pelatihan tanaman pangan di wisma Doea Tjangkir Jl. Sawojajar tahun 2000 yang lalu. Acara berlangsung sukses, selama dua hari tiga malam diikuti oleh sekitar 40 peserta. Hari pertama, peserta mengikuti materi teori secara keseluruhan oleh ahli budidaya tanaman. Hari kedua, peserta melakukan praktik di luar, terutama di beberapa lahan kosong di kab. Bogor.

“Saya terobsesi mengulangi success story, tapi pelatihan budidaya ikan air tawar. Kami (panitia) punya sasaran dan target. Setiap tahun, berbagai fakultas perikanan di berbagai daerah meluluskan ratusan ribu sarjana. Kita juga punya lahan kosong, seperti di kaki Gunung Salak, yang bisa dimanfaatkan untuk praktik budidaya. Semuanya, kalau berjalan efektif, pasti menunjang program Presiden Prabowo (Presiden RI, Prabowo Subianto),” tutup Perempuan kelahiran September 1945.(Liu)

 

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *