Press "Enter" to skip to content

Kementan Resmikan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) di Kota Banjar

Social Media Share

BANJAR, NP – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Nasrullah meresmikan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) yang dibangun secara mandiri oleh pelaku usaha perunggasan, yaitu PT. Karya Indah Pertama (PT. KIP) di Kota Banjar Jawa Barat pada Senin (10/10).

Pada kesempatan tersebut, Nasrullah mengatakan, pelaku usaha skala menengah besar dan utamanya bergerak bidang pembibitan ayam ras pedaging diwajibkan untuk melakukan pemotongan ayam ras pedaging di RPHU dengan fasilitas rantai dingin yang memenuhi persyaratan. “Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas daging yang beredar di masyarakat aman dan sehat,” imbuhnya.

Lebih lanjut Nasrullah menjelaskan, pembangunan RPHU sendiri merupakan salah satu langkah memperpendek supply chain sekaligus upaya stabilitas harga ayam hidup (live bird) yang kerap jatuh di bawah harga produksi. “Dengan fasilitas RPHU, maka pelaku usaha dapat menjual produknya dalam bentuk daging ayam baik dalam kondisi segar, dingin, atau beku”, ungkap Nasrullah.

“Kami memberikan apresiasi kepada PT. KIP karena secara mandiri telah berhasil membangun RPHU yang nantinya akan dilengkapi dengan sarana pengolahan produk unggas,” ujar Nasrullah menambahkan.

Nasrullah berharap produk unggas dari RPHU PT. KIP ini dapat berkualitas ekspor dan kedepannya dapat menembus pasar internasional, seperti Singapura dan Jepang.

Ia pun mendorong agar ada koordinasi lebih lanjut antara Pusat, Dinas dan pelaku usaha untuk peningkatkan pencapaian unit usaha produk hewan ber NKV yang merupakan salah satu persyaratan bagi unit usaha untuk dapat mengirimkan produknya ke luar negeri.

Selain itu, Nasrullah juga mengusulkan agar dalam pengembangan usahanya para pelaku usaha dapat menggandeng pihak perbankan untuk dapat mengkases pembiayaan/permodalan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pada kesempatan yang sama, Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih juga menyampaikan, pihaknya telah mengundang para investor untuk berinvestasi, terutama dalam pengembangan usaha sub sektor peternakan di Kota Banjar.

“Pembangunan RPHU PT. KIP ini adalah langkah awal memajukan peternakan di wilayah Kota Banjar, dan kami juga mengundang investor di bidang pakan ternak untuk mendukungnya”, ungkap Ade.

Sementara itu Suwandi, perwakilan PT. KIP mengatakan, pembangunan RPHU di Kota Banjar ini sebagai tindaklanjut dari program Kementerian Pertanian untuk membuat peternakan yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

PT. Karya Indah Pertiwi merupakan salah satu perusahaan ayam ras pedaging terbesar di Priangan Timur yang memiliki fokus pada produksi day old grandparent stock, day old parent stock, kandang broiler komersil, rumah potong hewan dan ungags, serta kedepan produksi ayam olahan.

Suwandi menyampaikan, perusahaannya mengelola peternakan dengan sistem kemitraan dengan para peternak mandiri di sekitar Priangan Timur. “Saat ini sudah ada 1.500 peternak yang tergabung dan kami berencana kerjasama dengan UMKM di Jawa Barat di tahap awal sebanyak 1.000 UMKM,” ungkap Suwandi.

Suwandi menyampaikan, dengan adanya RPHU di perusahaannya, maka akan dapat membuka lapangan pekerjaan untuk putra daerah sekitar 90 persen dari total karyawan yang dibutuhkan. Hal ini karena RPHU ini juga akan dilengkapi dengan rumah pengolahan produk unggas seperti nugget, sosis atau ayam marinasi, sehingga membutuhkan banyak karyawan.

Menurut Suwandi, RPHU miliknya di 2 lokasi yaitu Ciamis dan Banjar mempunyai kapasitas sebanyak 1,5 juta ekor per bulan. “Harapannya, kita dapat menyerap hasil produksi peternak mitra dengan harga yang stabil,” ungkap Suwandi. “Kami membuat RPHU ini tentunya dengan standar food safety dan food higienis, serta syar’i atau halal”, imbuhnya.

Sebagai informasi, RPHU dengan luas 3,2 hektar ini rencananya akan memiliki kapasitas pemotongan 4.000 ekor per jam.

“Saat ini, total produksi ayam di PT. KIP adalah sebanyak 1,5 juta ekor/bulan”, ungkap Suwandi. “Target pasar RPHU Banjar ini adalah 100% untuk memenuhi kebutuhan daging unggas di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat,” pungkasnya.(Rls/red)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *