Press "Enter" to skip to content

Jelang Serah Terima Kemudi, Meelopen Komandan KRI Banda Aceh Di Perairan Teluk Jakarta

Social Media Share

JAKARTA, NP – Menjelang serah terima jabatan, Komandan KRI Banda Aceh 593 Letkol Laut (P) Ali Setiandy, M.Tr (Han), M.Tr (Hanla) melaksanakan meelopen dengan calon Komandan baru Letkol Laut (P) Mohammad Achnaf yang berlangsung di perairan teluk Jakarta, Jumat (4/9).

KRI Banda Aceh 593 termasuk kapal perang jenis Landing Platform Dock salah satu unsur dibawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta.

Dalam Meelopen tersebut, Letkol Laut (P) Ali Setiandy mengajak calon penggantinya melaksanakan olah gerak kapal sambil menjelaskan karakteristik kapal yang merupakan Andalan Kolinlamil dalam Operasi dukungan angkutan laut Militer sehingga memiliki frekuensi yang tinggi dalam pergerakannya. Selanjutnya keduanya melaksanakan sea trial membawa kapal tersebut di perairan teluk Jakarta.

Sebelum melaksanakan manuvra kapal, dilaksanakan pula peran muka belakang, peran pemanduan, cikar kanan/kiri dan peran jangkar.

Komandan lama juga menjelaskan tentang karakteristik kapal dan beberapa bagian yang harus menjadi perhatian dalam operasional dan pemeliharaannya. Calon Komandan baru mengambil alih operasi kapal dengan asistensi Komandan lama yang juga disaksikan Komandan Satlinlamil Jakarta.

Sementara itu Panglima Kolinlamil Laksda TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) mengingatkan kepada Komandan KRI untuk selalu menjaga dan mengoperasionalkan kapal sebaik-baiknya.

“Tetap semangat dan tumbuhkan terus rasa bangga sebagai prajurit KRI Banda Aceh 593. Jaga dan pelihara dengan baik sesuai ketentuan prosedur yang ada” kata Panglima Kolinlamil berpesan.

KRI Banda Aceh 593 telah banyak memberikan sumbangsih bagi negara dalam melaksanakan dukungan Operasi angkutan laut Militer untuk Satgas Pengamanan Perbatasan, Pengamanan Daerah Rawan, bantuan kemanusiaan, penanggulanan bencana alam sehingga harus terus dipelihara dan dirawat.

KRI Banda Aceh merupakan Kapal perang produksi dalam Negeri yang memiliki panjang 125 meter didesain untuk memenuhi tugas operasi TNI AL, di antaranya untuk Landing Craft Carrier, yakni Landing Craft Utility 23 m, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personel termasuk troop carrier 354 troop, kru, tamu, dan officer. Selain itu, Kapal ini mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus.

Kegiatan Meenlopen yang dilaksanakan selama satu hari tersebut, selain untuk menguji performa KRI juga dilaksanakan manuver-manuver yang bertujuan untuk mengukur kesiapan KRI dan personil dalam mengawaki alutsista tersebut. (Pen)

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *