Press "Enter" to skip to content

Ini Motivasi Membangun FK UNEJ sebagai Pusat Agromedis di Asia Tenggara

Social Media Share

( ki – ka ) Prof. Satyanegara (pendiri FK UNEJ), Sigit Hendrawan Samsu (Pendiri FK UNEJ), Sandy Suwardi Hasan (pelaku agroindustri di Jember).(Ist)

 

JAKARTA, NP – Dewan Penyantun Universitas Jember (UNEJ), Sigit Hendrawan Samsu melihat faktor pendorong motivasi untuk membangun fakultas kedokteran (FK) UNEJ sebagai pusat atau center of excellence bidang agromedis di kawasan Asia Tenggara tahun 2025 mendatang. Ada beberapa faktor pendukung motivasinya untuk membangun FK UNEJ sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam bidang agromedis di Asia Tenggara.

“Motivasi kerja kami, kalau kita mengatakan (pekerjaan itu) sulit, ya sulit … tapi kalau kita yakin bahwa pekerjaan itu mudah, bisa juga mudah. Selain banyak faktor yang memungkinkan FK UNEJ menjadi pusat agromedis. Terutama kondisi Jember, yang dulu sejak zaman Belanda, sudah menjadi pusat riset agroindustry,” kata Sigit H. Samsu kepada Redaksi melalui sambungan telpon, Sabtu (19/10/2024).

Diketahui FK UNEJ sebelumnya menggelar acara kuliah tamu istimewa yang menghadirkan dua pendirinya, yakni Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS., dan Sigit Hendrawan Samsu. Acara kuliah tamu (17/10/2024) berlangsung di Auditorium FK UNEJ ini menjadi momen bersejarah karena kedua tokoh tersebut merupakan founder FK UNEJ. Prof. Satyanegara saat ini juga menjabat sebagai Direktur Senior Tzu Chi Hospital, sementara Sigit Hendrawan Samsu adalah pendiri PT Mitra Tani Dua Tujuh, sebuah perusahaan agribisnis terkemuka di Jember.

Sigit Hendrawan Samsu (ke-3 dari kanan), Prof. Satyanegara (ke-5 dari kiri) beserta jajaran pimpinan FK UNEJ.(Ist)

“Infrastruktur penelitian dan pengembangan agromedis, terutama fisik gedung teaching hospital nya sudah beroperasi per akhir tahun 2024. Jumlah kelulusan FK UNEJ juga sudah mencapai 1.535 (seribu, lima ratus, tiga puluh lima) sarjana. FK sudah terbentuk sejak 25 tahun yang lalu. Bahkan sudah ada tiga program spesialis; (yakni) ilmu bedah, anestesiologi dan orthopaedi,” kata alumni fakultas teknik mesin Univ. Trisakti Jakarta Barat.

Faktor lain, FK UNEJ berada di pusat agro industry terutama kopi, kakao, tembakau, edamame, dan lain sebagainya. Agroindustri di Jember berkaitan erat dengan kesehatan, dan potensial saling melengkapi. Agromedis, sebagai cabang ilmu kedokteran terapan, fokus utamanya adalah memahami dan mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan kegiatan pertanian dalam arti luas serta dampak lingkungannya.

Prof. Satyanegara (ke 2 dari kanan), Sigit Hendrawan Samsu (kanan) pada acara kuliah tamu istimewa FK UNEJ.(Ist)

FK UNEJ berkomitmen pada upaya meningkatkan kesehatan petani, keluarga mereka, dan pengguna produk pertanian. FK UNEJ tidak hanya berfokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit yang terkait dengan pertanian, tetapi juga pada pencegahan penyakit dan upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat pertanian secara menyeluruh.

“Sejarahnya (agromedis FK UNEJ) tidak lepas dari peran Prof. Satyanegara (dokter spesialis bedah saraf) dan Prof. Sangkot Marzuki Marzuki (perintis riset biologi molekuler di Indonesia). Waktu FK mau dibangun, awalnya fakultas kedokteran dan laboratorium biomolekuler. Lalu kami masuk (diangkat sebagai dewan penyantun) dan mengarah pada pengobatan regenerative medicine, anti-aging. Itu cita-cita awal para pendiri FK UNEJ, sampai akhirnya menjadi pusat agromedis di asia tenggara,” kata CEO PT Berkah Maju Sejahtera (Aerostarjet Aviation).(Liu)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *