Press "Enter" to skip to content

BRIN Dorong Hilirisasi Riset Lewat INARI Expo 2025

Social Media Share

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyampaikan sambutan dalam pembukaan INARI Expo 2025 di Jakarta, Selasa (28/10).(Ist)

JAKARTA, NP — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan PT INTI Indonesia Makmur menggelar Indonesia Research and Innovation Expo (INARI Expo) 2025 pada 28–30 Oktober 2025. Pameran yang disebut sebagai ajang riset dan inovasi terbesar di Asia Tenggara ini mengusung tema “Unlocking Innovation, Empowering the Future with AI.”

Kegiatan tersebut menjadi langkah strategis BRIN dalam memperkuat peran kecerdasan artifisial (AI) sebagai motor penggerak hilirisasi riset dan inovasi nasional, sekaligus memperluas jejaring kolaborasi lintas sektor antara dunia sains, industri, dan masyarakat.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menegaskan, INARI Expo bukan sekadar pameran hasil penelitian, tetapi wadah interaksi antara sains, industri, dan publik.

“INARI Expo bukan sekadar pameran hasil riset, tetapi panggung interaksi antara sains, industri, dan masyarakat. Di tengah pesatnya perkembangan AI dan teknologi frontier lainnya, Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemain utama dalam ekonomi berbasis pengetahuan,” ujar Handoko di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Handoko menambahkan, riset dan inovasi tidak boleh berhenti di laboratorium, melainkan harus bertransformasi menjadi solusi nyata yang memberi dampak langsung bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“BRIN terus berkomitmen membuka ruang kolaborasi lintas sektor agar hasil riset dapat dihilirkan menjadi produk dan layanan inovatif yang menjawab tantangan zaman,” ujarnya.

Tahun ini, INARI Expo 2025 menampilkan konsep baru yang lebih kolaboratif dan futuristik. Pameran terbagi dalam enam tema strategis nasional, yaitu ketahanan pangan, kesehatan dan teknologi medis, energi hijau, keanekaragaman hayati dan lingkungan, ketahanan sosial, serta ekonomi berbasis pengetahuan.

Handoko menilai, sinergi antarkementerian menjadi kunci dalam proses hilirisasi inovasi.

“Kehadiran Kementerian Komunikasi dan Digital menunjukkan arah baru pembangunan nasional yang berorientasi pada transformasi digital. Di sisi lain, Kementerian Perindustrian berperan memastikan inovasi riset dapat masuk ke rantai nilai industri,” jelasnya.

Ia menegaskan, kemitraan antara BRIN dan dunia usaha menjadi pondasi penting dalam membangun industri berbasis pengetahuan yang berdaya saing global. Melalui sinergi tersebut, hasil riset diharapkan dapat dikembangkan menjadi produk komersial bernilai tambah tinggi.

“INARI Expo adalah wujud nyata bahwa riset dan inovasi bukanlah aktivitas eksklusif, melainkan kekuatan transformasi yang terbuka bagi semua. Kami ingin menjadikan pameran ini sebagai discovery platform bagi ide-ide baru yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan,” pungkas Handoko (red)

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *