JAKARTA, NP – Prajurit KRI jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menerima pembekalan Manajemen Risiko yang berlangsung di Gedung Laut Natuna, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, baru – baru ini.
Pembekalan tentang mengelola resiko-resiko yang mungkin timbul dan menghambat usaha-usaha dalam mencapai terlaksananya tugas pokok ini disampaikan Kolonel Laut (P) Arief Badrudin Kepala Pusat Komando Pengendalian (Puskodal) Mabes TNI AL.
Jalannya pembekalan, tetap mematuhi protokol kesehatan dalam rangka pencegahan pandemi Covid-19 dengan melaksanakan pysical distancing, menggunakan masker dan selalu mencuci tangan sebelum dan setelah berkegiatan.
Dalam pembekalannya, Kolonel Laut (P) Arief Badrudin mengawali pembekalannya dengan mengenalkan tentang manajemen resiko dan penerapannya di bidang tugas para prajurit KRI.
Alumni AAL tahun 1994 ini menjelaskan latar belakang munculnya pengelolaan resiko secara manajemen modern dan juga prinsip-prinsip manajemen resiko.
“Tiga prinsip manajemen resiko diantaranya menghindari resiko yang tidak perlu, membuat keputusan sesuai kewenangan yang dimiliki dan ambil resiko jika keuntungan lebih besar. Jadi kita harus kenali resiko dalam bidang pekerjaan kita, nilai resiko tersebut, tentukan solusinya, terapkan dan awasi hasilnya” terang pamen dengan tiga melati dipundak yang banyak mengikuti pendidikan diluar negeri ini.
Disamping itu ia juga menyampaikan tipe-tipe risiko yakni diantaranya risiko murni yakni suatu risiko dimana kemungkinan kerugian ada tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada, misalnya risiko kecelakaan kapal, kebakaran dan kebocoran.
“Selain itu juga ada risiko spekulatif, yaitu risiko dimana kita mengharapkan terjadinya keuntungan tetapi sering kali juga tidak dapat menghindari kerugian, potensi keuntungan dan kerugian terdapat dalam risiko ini, misalnya dalam tugas operasi kita terjebak dalam situasi harus mengamankan sebuah tindak pelanggaran hukum dilaut namun pelanggar memiliki latar belakang pemilik perusahaan besar. Disinilah kita harus dapat mengelola resiko dengan mengambil keputusan yang tepat” tuturnya.
Tujuan pembekalan manajemen resiko agar para perwira yang berdinas di KRI khususnya dapat mengidentifikasi resiko dan kemudian mencari penyebab resiko serta melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk menangani resiko tersebut. Disamping itu, pengelolaan resiko juga menentukan desain pengendalian kunci, sehingga resiko yang ada dapat diminimalkan sampai dengan tingkatan yang dapat diterima.
Sedangkan bagi para bintara dan tamtama untuk menambah wawasan pengetahuan pengetahuan dasar mengenai tata kelola serta Manajemen Resiko dan sistem pengendalian intern yang baik.
“Para prajurit KRI harus dibekali tentang bagaimana tugas-tugas yang dilaksanakan mereka mengandung resiko-resiko yang harus dipertanggungjawabkan jika salah dalam pelaksanaannya. Sehingga mereka harus mendapatkan pembekalan tentang mengelola sebuah resiko-resiko yang kemungkinan timbul saat melaksanakan tugasnya” ujar Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma disela-sela waktunya.
Pada pembekalan tersebut juga di isi dengan sesi tanya jawab para peserta dan pada akhir acara sesi foto bersama dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.(Dispen Kolinlamil)
Be First to Comment