JAKARTA, NP – Kepulauan Anambas merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang sangat strategis, secara geografis Kepulauan Anambas berada di Laut Natuna dan berada di Jalur Pelayaran Internasional atau International Sea Lane (ISL). Kekayaan alam yang sangat potensial di kawasan tersebut, membuat Anambas sebagai wilayah Kawasan Strategis Perbatasan Negara (KSPN). Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., meninjau rencana pengembangan pembangunan Pangkalan Udara TNI AL di Kepulauan Anambas, Jumat (19/6/2020).
Panglima Komando Armada I dalam konferensi persnya mengatakan bahwa pertahanan negara ini merupakan tanggung jawab semua pihak, sesuai dengan yang tertuang dalam undang-undang. Pihaknya menyampaikan ucapan syukur dan berterima kasih bahwa pemerintah serta masyarakat di Anambas telah berperan sangat baik dalam berkontribusi pada pertahanan.
“Saya ucapkan terima kasih atas penghibahan lahan sekitar 2,69,22 Hektare dari pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Anambas untuk pembangunan Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut yang nantinya akan berada di Bandara Letung Kecamatan Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas. Hal ini patut kami apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas yang bersinergi dengan kami (TNI) untuk mendukung pertahanan dan keamanan Laut,” ucap Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., kepada Wartawan.
Sesuai dengan perkembangan situasi di Kawasan Komando Armada I saat ini, setiap hari telah mengoperasikan 16 KRI untuk menjada kedaulatan dan penegakan hukum di laut yurisdiksi nasional termasuk di Laut Natuna dan Laut Natuna Utara.
“Jauh kedepan kita akan tempatkan KRI untuk menjaga wilayah perairan perbatasan negara seperti Kabupaten Kepulauan Anambas dari berbagai ancaman yang mungkin bisa terjadi dikemudian hari, permasalahan pertahanan dan keamanan di laut yurisdiksi nasional tidak pernah surut dari permasalahan IUU Fishing, kejahatan dan kekerasan, pelanggaran wilayah, serta pelanggaran hukum lainnya,” ungkapnya.
Terkait adanya pelanggaran ilegal fishing, dan pelanggaran wilayah, serta klaim kedaulatan negara dan sebagainya, saat ini operasi udara sangat dibutuhkan dalam mendukung kepanjangan mata operasional KRI, khususnya yang berada di wilayah Komando Armada I. Pesawat udara yang digunakan sebagai intai taktis dan surveillance terus dibangun untuk mengembangkan strategi pertahanan di Laut Natuna dan Laut Natuna Utara.
Ia melanjutkan bahwa kedepannya diperkirakan tahun 2021 Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut akan dibangun di areal Bandara Letung. Bandara Letung sebagai Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut, menurutnya Bandara Letung adalah tempat yang sangat strategis untuk melakukan pengawasan terhadap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Untuk menunjang pengembangan strategi Operasi Laut, perlu dukungan kepanjangan mata Pesawat Patroli Maritim serta pendukung utamanya yaitu pangkalan udara di Kepulauan Anambas yang mampu mendukung operasional secara optimal,” tuturnya.(Pen)
Be First to Comment