Press "Enter" to skip to content

Pasca Penemuan Kerangka Kapal, Pushidrosal Siap Mutakhirkan Peta Navigasi dan Pelayaran di Selat Bangka

Social Media Share

JAKARTA, NP –  Pusat Hidro-oseanografi  TNI AL (Danpushidrosal) melalui Tim Survei Tanggap Segera dan KRI Pollux 935 berhasil menemukan kerangka kapal yang telah ditumbuhi terumbu karang di sekitar recommended track alur pelayaran Selat Bangka. Sehingga berpotensi membahayakan perlintasan pelayaran di sana.

“Temuan  kerangka kapal tersebut berawal dari laporan soal adanya kapal yang mengalami kejadian Lunas, kapalnya mengenai kedangkalan atau touching ground di perairan  Selat Bangka pada November 2020 lalu,”kata Danpushidrosal Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan, di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Diketahui kapal tersebut adalah MV Hyundai Anterp berbendera Marshall Island dan Februari 2021 kapal MV Posidana berbendera Norwegia.

KRI Pollux 935 lanjut Agung kemudian melakukan Survei menggunakan multibeam echosounder. Ditemukan kerangka kapal pada kedalaman 7,5 meter dengan ukuran panjang 132 meter, lebar 15 meter dan telah ditumbuhi terumbu karang.

Kemudian dari temuan kerangka kapal tersebut dilakukan investigasi menggunakan peralatan Sidescan Sonar dan konfirmasi visual  menggunakan Remotely  Operated Vehicle (ROV).

“Dari konfimasi visual tersebut ditemukan jejak huruf  A dan G pada buritan kapal tersebut. Yang diindikasikan bahwa kapal tersebut adalah MV. Pagaruyung yang telah tenggelam pada September 2020,”ungkap Danpushidrosal.

Lokasi ditemukannya kerangka kapal tersebut berada tepat pada alur pelayaran yang ditetapkan untuk perlintasan pelayaran di perairan Selat Bangka. Hal itu kata Danpushidrosal akan berpengaruh  kepada keselamatan navigasi dan pelayaran.

“Khususnya dalam  pencegahan terjadinya kecelakaan pelayaran, yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan ekosistem, rusaknya biota laut, seperti terumbu karang, juga resiko lain yang ditimbulkan, seperti pencemaran lingkungan laut dan berdampak pada aktifitas ekonomi masyarakat pesisir,”ujar Danpushidrosal.

“Untuk itu secara bertahap pushidrosal akan terus melaksanakan pemutakhiran data peta navigasi dan pelayaran melalui survei pemetaan hidro – oseanografi di sepanjang Selat Bangka. Publikasi Peta Laut. Pushidrosal senantiasa berupaya menyajikan peta untuk kepentingan navigasi dan pelayaran yang akurat dan terpercaya,”pungkas Danpushidrosal.

Untuk diketahui, Selat Bangka merupakan salah satu selat prioritas pemerintah, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI). (red)

 

 

 

 

 

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *