Press "Enter" to skip to content

Lintas Laut Menuju Daerah Sasaran  Amfibi, Kogasgabratmin Mendapat Serangan Udara

Social Media Share

JAKARTA, NP – Saat konvoi melintas di Laut Jawa, tiba-tiba prajurit pengawas anjungan melaporkan kemunculan pesawat tidak dikenal. Melihat adanya pesawat tempur tak dikenal melintas, alarm tanda bahaya diikuti instruksi isyarat “peran tempur” memenuhi ruangan-ruangan masing-masing KRI. Di anjungan komunikasi radio saling bersahutan. KRI Banda Aceh-953 langsung mengambil alih komando, lalu memerintahkan semua unsur KRI Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin) untuk membentuk formasi anti serangan udara. Kemudian, meningkatkan derajat kesiagaan dan mengaktifkan sensor anti serangan udara. Semua personel menempati pos tempur di kapal sesuai buku induk tempurnya.

Senjata anti serangan udara diawaki. Personel pengawak senjata langsung mengarahkan laras senjata ke sumber datangnya pesawat tempur tidak dikenal. Mereka menunggu perintah untuk buka kunci dan laksanakan penembakan. Senjata siap ditembakkan untuk melakukan serangan balasan ataupun untuk pertahanan. Hal tersebut merupakan simulasi dari kegiatan Air Defence Exercise (ADEX) yang digelar dalam rangkaian Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopsratmin) tahun 2022 yang diikuti oleh beberapa unsur KRI yaitu KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Palu-523, KRI Banda Aceh-593, KRI Golok-688 dan KRI Kurau-856 saat lintas laut menuju daerah latihan di Lampung, Selasa (6/7)

Asisten Operasi Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Nanan Isnandar menjelaskan latihan menghadapi serangan udara tersebut merupakan Serial Drill ADEX (Air Defence Exercise) yang mensimulasikan adanya pesawat udara musuh yang mengancam konvoi lima KRI sehingga seluruh unsur melakukan peran tempur bahaya udara. Bertindak sebagai AAWC (Anti Air Warfare Coordinator) adalah KRI Banda Aceh-593 yang bertugas mengatur laporan sergapan udara, formasi dan pengarahan senjata pertahanan udara.

Dalam latihan ini memfokuskan pada materi prosedur komunikasi taktis dalam simulasi peran pertahanan udara dan menguji kecepatan prajurit untuk menempati pos tempurnya dalam menghadapi peran pertahanan udara. Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Agus Hariadi saat melakukan pengecekan kesiapan Latopsratmin tahun 2022 memberikan penekanan agar selalu lintas laut menuju daerah latihan agar diisi dengan serial-serial latihan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit. Hal tersebut adalah wujud implementasi dari program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono tentang pembangunan sumber daya manusia TNI AL dan penyelarasan doktrin, operasi latihan dan sistem pelatihan yang fleksibel dan adaptif terhadap dinamika situasi terkini. (Dispen Kolinlamil)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *