Press "Enter" to skip to content

Latihan Manufer Taktis, Unsur KRI Kolinlamil Simulasikan Perang di Laut Jawa

Social Media Share

JAKARTA, NP – Satuan Lintas Laut Militer 1 Komando Lintas Laut Militer menggelar latihan manuver taktis di Laut Jawa. Lima kapal perang dikerahkan untuk melakukan simulasi perang. Latihan ini digelar untuk meningkatkan profesionalisme prajurit pengawak KRI dan kerja sama antar-unsur serta kewaspadaan tinggi terhadap ancaman pada saat melaksanakan operasi laut. Lima kapal perang tersebut yakni KRI Teluk Manado-537, KRI Mentawai-959, KRI Amboina-503, KRI Teluk Hading-538 dan KRI Banda Aceh-593, beberapa waktu lalu.

“Dalam latihan manuver taktis tersebut, kelima unsur KRI ini membentuk formasi lintas laut, kemudian disimulasikan adanya bahaya sehingga setiap KRI harus melakukan perubahan halu untuk menempati formasi baru sebagai bentuk antisipasi terhadap bahaya yang datang.” ujar Komandan Satlinlamil 1, Kolonel Laut (P) Tarus Rostiyadi.

Menurut Komandan Satlinlamil 1, dalam latihan ini para personel KRI juga dilatih komunikasi taktis prosedur pengiriman dan terima berita taktis manuver taktis menggunakan Buku Induk Manuver Armada (BIMA) 01 dan 03.

“Prajurit KRI melaksanakan drill manuver taktis serta prosedur pengiriman dan terima berita taktis menggunakan BIMA 01 dan 03 yang dipraktikkan langsung oleh ABK ke-5 KRI tersebut,” katanya.

Komandan Satlinlamil 1 menjelaskan setiap manuver kapal dalam suatu satuan tugas dilaksanakan dengan tujuan untuk dapat secepatnya menempati posisi yang tepat untuk melaksanakan penyerangan, penembakan maupun manuver pengelabuan.

“Dalam pertempuran diawali dengan suatu manuver dan harus dilaksanakan dengan cepat serta akurasi yang tinggi sehingga mampu menciptakan keunggulan daya serang yang lebih efektif.” imbuhnya.

Sementara itu Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma menandaskan latihan manuver taktis dan komunikasi taktis tersebut pada dasarnya untuk melatih prajurit pengawak KRI untuk cepat tanggap dengan situasi yang ada di sekitarnya khususnya dalam menghadapi kondisi di mana terdapat ancaman dari kapal atas air atau pesawat udara musuh pada saat melakukan operasi laut.

“Latihan lima unsur KRI yang telah dilaksanakan tersebut selain untuk menjaga kesiapsiagaan tempur, juga melatih uji terampil dari prajurit pengawaknya khususnya dalam menghadapi situasi bahaya yang berpotensi menggagalkan tugas operasi.” jelasnya.(Dispen Kolinlamil)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *