Press "Enter" to skip to content

Antisipasi Ancaman Gangguan, Prajurit Satlinlamil Surabaya Latihan Hanlan

Social Media Share

JAKARTA, NP – Untuk mengantisipasi ancaman teror dan sabotase yang dapat mengganggu keamanan, khususnya wilayah Surabaya. Prajurit Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya melaksanakan latihan pertahanan pangkalan yang digelar di Mako Satlinlamil Surabaya, Kamis (15/10).

Latihan Pertahanan Pangkalan triwulan III tahun 2020 ini dipimpin Perwira Staf Operasi (Pasops) Satlinlamil Surabaya Mayor Laut (P) Asri Wahyudi.

Latihan diikuti 105 orang prajurit terdiri dari 100 orang pelaku dan 5 orang tim pendukung dari Staf maupun unsur KRI Satlinlamil Surabaya. Dan berlangsung selama 4 hari sejak 12 hingga 16 Oktober.

Komandan Satlinlamil Surabaya Kolonel Laut (P) Elmondo Samuel Sianipar mengatakan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan prajurit staf dan unsur baik perorangan maupun tim (Kesatuan) dalam berkoordinasi secara terpadu antara unsur dan pendirat untuk menanggulangi bahaya ancaman, gangguan, hambatan serta lawan sabotase.

Selain itu, latihan pertahanan pangkalan ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada anggota staf dan unsur tentang pertahanan pangkalan, peran penanggulangan sabotase dan penindakan huru hara.

“Latihan-latihan ini juga sebagai langkah anstisipasi penyelamatan obyek vital yang akan dapat mengancam pertahanan pangkalan TNI Angkatan Laut khususnya di Mako Satlinlamil Surabaya dari aksi-aksi gangguan keamanan misalnya unjuk rasa yang mengarah kepada tindakan anarkis”, ujar Komandan Satlinlamil Surabaya.

Sejalan dengan kegiatan latihan tersebut, latihan ini juga dalam rangka kesiapan Prajurit Satlinlamil Surabaya dalam mendukung pengamanan apabila diperlukan sebagai unsur bantuan kepada pihak kepolisian.

“Disamping itu latihan ini juga untuk antisipasi bantuan kepada pihak kepolisian bila sewaktu-waktu dibutuhkan dan ada perintah dari komando atas untuk membantu menghadapi ancaman huru hara sebagai dampak aksi-aksi unjuk rasa memprotes kebijakan pemerintah”, kata Kolonel Laut (P) Elmondo Samuel Sianipar.

Memang secara undang-undang berbeda tentang fungsi TNI dan Polri, namun dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing keduanya bekerjasama dan saling mendukung bersinergi untuk pertahanan dan keamanan Negara kesatuan Republik Indonesia.

“Utamakan keselamatan dan terapkan zero accident baik perorangan maupun tim, dalam pelaksanaan latihan” tandas Komandan. (Pen)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *